"Begini, Surabaya itu dulu dikelola oleh perkumpulan Taman Satwa, nah kalau ada kematian wajar, tapi tidak pernah ada yang hilang di kebun binatang kami. Setelah era terakhir, kami kehilangan 420 binatang langka," ujar Risma, sapaan orang nomor satu di Pemkot Surabaya di gedung KPK, Jakarta Selatan (Senin, 17/1).
Beberapa hewan langka yang hilang itu terbilang mahal seperti komodo dan jalak bali.
"Jalak Bali itu kecil sekitar 50-100 juta. Kalau 50 ekor berapa? Komodo 600-900 juta, ada dua hilang. Komodo, Jalak Bali yang masuk dalam perlindungan binatang yang dilindungi negara. Itu yang malah paling banyak hilang," paparnya.
Rima mengaku baru mengetahui hilangnya hewan langka setelah Pemkot mengambil alih KBS yang awalnya dikelola oleh pihak swasta. Pihaknya menemukan ada mobil dan bangunan.
"Nah kemudian ada kerja sama kami diminta menyerahkan binatang itu. Nah direksi kami diminta menyerahkan, saya bilang enggak bisa, karena dalam perppu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang) tidak ada pergantian binatang, maksudnya binatang tak bisa ditukar dengan Innova, dan bangunan, tapi kalau pertukaran (binatang) bisa. Tapi harus ada izin presiden untuk binatang yang dilindungi," tegas Risma.
Pemilik lama KBS terus menagih tapi ditolak Pemkot Surabaya. Dari situ muncul masalah. Risma mengaku masalah ini telah dilaporkannya ke kepolisian.
"Ini yang akan saya sampaikan ke KPK," pungkasnya
.[wid]
BERITA TERKAIT: