"Padahal ada KPK di Indonesia, ada Ombudsman di Filipina dan lembaga sejenis di Singapura dan Malaysia. Kenapa tren korupsi malah meningkat?" ujar Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja dalam acara Anti-Corruption Film Festival di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta, Sabtu (14/12).
Ia menambahkan, di Indonesia, DPR adalah lembaga yang dianggap paling korup selama empat tahun berturut-turut. Padahal tidak ada di negara mana pun yang parlemennya menjadi lembaga paling korup.
"Dan mereka (DPR) korupsi berjamaah. Contoh kasus cek pelawat. Bahkan ada yang keluarganya, bapak mengajak anaknya, anak mengajak bapaknya," imbuh Adnan.
Meski begitu, mantan anggota Kompolnas ini mengaku gembira penanganan kasus korupsi belakangan ini. Karena pengadilan memberikan hukuman lebih berat kepada tersangka koruptor. "Ada yang dihukum 12 tahun penjara, ada yang 16 tahun. Jadi ada cahaya di sebuah lorong yang mudah-mudahan membuat bangsa ini menjadi lebih baik," ungkapnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: