Perusakan MK Bentuk Akumulasi Kekecewaan Publik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Sabtu, 16 November 2013, 13:58 WIB
Perusakan MK Bentuk Akumulasi Kekecewaan Publik
mk/net
rmol news logo Insiden perusakan ruang sidang Mahkamah Konstitusi (MK) terkait putusan sengketa pemilihan gubernur Maluku merupakan bentuk akumulasi kekecewaan rakyat terhadap lembaga tersebut. Setelah sebelumnya Ketua MK Akil Mochtar tertangkap tangan oleh KPK karena diduga menerima suap untuk mengurus sengketa pilkada.

"Kisruh itu akumulasi kekecewaan publik," kata Peneliti Senior Indonesia Public Institute Karyono Wibowo di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (16/11).

Karyono menyatakan, apa yang menimpa Akil Mochtar membuat wibawa MK runtuh. Runtuhnya MK, dia menggaris bawahi juga terjadi saat mulai menangani sengketa pilkada. Sebab, tak dapat dipungkiri praktik suap menyuap akan terjadi dalam menentukan sebuah sengketa.

"Ketika tangani pilkada memang ada godaan, pertukaran uang di pilkada itu besar sekali termasuk di MK," terang dia.

Seperti diketahui, pembacaan putusan sengketa Pilkada Provinsi Maluku di MK pada hari Kamis (14/11) lalu berakhir ricuh. Puluhan pendukung penggugat hasil pilkada yang gugatannya ditolak berteriak dan merusak ruang siang MK. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA