Artha Meris Cuek Masuk Lobi KPK

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 13 November 2013, 10:52 WIB
rmol news logo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memeriksa Direktur Utama PT. Parna Raya Grup, Artha Meris Simbolon, Rabu (13/11). Dia akan diperiksa sebagai saksi dalam perkara dugaan suap di lingkungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) yang menjerat Rudi Rubiandini sebagai salah seorang tersangka.

Artha sudah hadir di kantor KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan sekitar pukul 10.15 WIB tadi. Wanita berambut pirang itu nampak berjalan kaki memasuki areal kantor KPK didampingi dua pengawal pribadinya. Meski dicecar berbagai pertanyaan, Artha tetap cuek. Dia memilih enggan berkomentar alias tutup mulut sambil melangkah masuk ke dalam loby KPK.

Artha Meris Simbolon sendiri sebelumnya sudah pernah diperiksa KPK. Dia juga sudah dikenakan status cegah ke luar negeri oleh KPK terkait penyidikan kasus dugaan suap SKK Migas. Selain itu  kantor Artha yaitu PT. Surya Parna Niaga yang berada dibawah PT Parna Raya Group, digeledah KPK, Rabu (6/11) lalu. Sementara PT.  Parna Raya Grup pernah dilibatkan dalaam pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi untuk nelayan. Perusahaan itu juga disebut-sebut rekanan PT. Pertamina.

Dalam dokumen pemeriksaan milik salah seorang tersangka yang berhasil didapatkan Rakyat Merdeka Online menyebutkan bahwa Artha Meris pernah memberikan uang beberapa kali kepada Rudi Rubiandini melalui Devi Ardi.

Pertama, sekitar bulan Februari atau Maret 2013. Artha Meris  memberikan uang USD 22.500 ke Devi Ardi untuk selanjutnya diberikan ke Rudi Rubiandini. Sebelum menyerahkan uang, Artha Meris lebih dulu menyerahkan 1 bundel dokumen yang disebutnya untuk progres pekerjaan. Tolong titip ke pak Rudi, begitu kata Artha Meris ke Deviardi.

Kemudian, pada bulan puasa 2013, akhir bulan Juli. Artha Meris juga memberikan uang sebesar USD 50 ribu kepada Rudi melalui Deviardi. Uang diberikan Artha Meris di MC Donald Kemang, Jakarta Selatan sekitar pukul 24.00 WIB. Kepada Devi Ardi, Artha Meris hanya bilang, "bang mau titip buat pak Rudi"

Selanjutnya, pada awal Agustus 2013 atau sekitar satu atau dua hari jelang lebaran. Artha Meris melalui supirnya kembali memberikan uang USD 200 ribu. Uang tersebut dipecah dalam 2 amplop warna coklat. Tercantum di masing-masing amplop tulisan 150 ribu dan 50 ribu dollar amerika. Uang tersebut diantar oleh supir Artha Meris dan diterima di Seven Eleven, Menteng.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA