Pertempuran memuncak setelah M23 merebut sejumlah wilayah, termasuk kota strategis Uvira yang berbatasan dengan Burundi. Kota itu dilaporkan kosong dari pasukan nasional.
"Tak ada tentara Kongo yang tampak karena sebagian besar mereka naik perahu kemarin menyeberang ke Provinsi Tanganyika," ujar warga Alain Uaykani, dikutip dari
Al Jazeera, Kamis 11 Desember 2025.
Menurut warga, keadaan Kota Uvira kacau. Sebanyak tiga ledakan bom dan tembakan terdengar di sekitar kota. Keadaan ini memaksa sekitar 200.000 warga di Kongo timur mengungsi.
Sementara itu, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan delapan negara Eropa menuduh Rwanda tetap membantu operasi kelompok itu. PBB menyebut militer Rwanda secara de facto mengendalikan M23.
Hingga kini, PBB mencatat setidaknya 74 orang tewas dan 83 orang luka-luka sejak serangan terbaru dimulai awal bulan. Ribuan warga menyeberang ke Burundi, dengan lebih dari 8.000 kedatangan per hari.
Presiden Tshisekedi menyebut serangan itu sebagai ancaman langsung terhadap kedaulatan negaranya. Ia menegaskan bahwa Kongo menghadapi 'perang proksi' yang memperebutkan wilayah kaya mineral dan sumber ekonomi penting lainnya.
BERITA TERKAIT: