Kesepakatan tersebut menjadi salah satu poin utama dalam Joint Communiqué yang ditandatangani pada kunjungan kenegaraan Presiden Lula di Jakarta, Kamis, 23 Oktober 2025.
Kedua pemimpin menegaskan komitmen bersama untuk mendorong transisi energi yang bersih, adil, dan inklusif sebagai bagian dari upaya mencapai pembangunan berkelanjutan.
Sebagai dua produsen biofuel terbesar di dunia, Indonesia dan Brasil sepakat memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk memperluas penggunaan bahan bakar nabati dan teknologi hijau.
"Mendorong solusi energi berkelanjutan dan menerapkan kebijakan yang menjamin konservasi keanekaragaman hayati, serta produksi dan penggunaan biofuel berkelanjutan,” demikian tertulis dalam pernyataan bersama kedua negara.
Selain kerja sama energi, kedua presiden juga menyoroti pentingnya melindungi hutan tropis yang menjadi paru-paru dunia.
Indonesia dan Brasil menyatakan dukungan terhadap pembentukan Tropical Forest Forever Facility (TFFF) yang akan diresmikan pada Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) di Belém, Brasil, November mendatang.
Inisiatif TFFF disebut berpotensi memberikan manfaat bagi lebih dari 70 negara berkembang dengan tutupan hutan tropis, melalui pendanaan konservasi dan program adaptasi perubahan iklim.
“Mereka mendesak negara-negara calon investor untuk membuat janji ambisius guna memobilisasi dukungan internasional yang lebih luas guna memastikan keberhasilan peluncuran dan operasionalisasi Inisiatif ini tepat waktu,” tertulis dalam dokumen itu.
Dalam konteks tersebut, Presiden Prabowo juga menyampaikan dukungan penuh Indonesia terhadap kepemimpinan Brasil sebagai tuan rumah COP30.
"Menyatakan dukungan penuh Indonesia terhadap Presidensi Brasil dalam mendorong ambisi iklim global melalui tindakan nyata dan implementasi yang efektif,” ujarnya seperti dikutip dari Joint Communiqué.
BERITA TERKAIT: