Kuba Ingatkan Bahaya Nyata Eskalasi AS terhadap Venezuela

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Jumat, 10 Oktober 2025, 10:34 WIB
Kuba Ingatkan Bahaya Nyata Eskalasi AS terhadap Venezuela
Representative Image (Foto: X)
rmol news logo Pemerintah Kuba mengeluarkan pernyataan tegas menentang peningkatan eskalasi Amerika Serikat terhadap Republik Bolivarian Venezuela. 

Menurut Kementerian Luar Negeri Kuba, langkah Washington bertujuan menggulingkan Presiden Nicolas Maduro dan mengambil alih sumber daya alam penting negara tersebut.

“Dalih yang digunakan untuk pengerahan militer yang luar biasa dan tidak rasional oleh Amerika Serikat ini tidak berdasar dan didasarkan pada kebohongan. Dalih ini tidak dapat diterima secara hukum maupun moral sebagai dasar untuk melancarkan agresi militer terhadap suatu negara berdaulat,” tegas pernyataan tersebut, seperti dikutip, Jumat, 10 Oktober 2025. 

Kuba menyoroti aksi penghancuran kapal di laut oleh AS, yang dituduh terkait perdagangan narkoba namun tidak jelas komposisi maupun tujuannya. Bahkan, awak kapal disebut dibunuh. 

Selain itu, Washington telah mengumumkan tahap eskalasi baru yang mencakup serangan militer ke target di darat.

Pemerintah Venezuela sendiri memperingatkan adanya rencana serangan bom terhadap Kedutaan Besar AS di Caracas. Aksi ini diduga digerakkan kelompok sayap kanan untuk memicu respons militer Amerika. 

Kuba menilai manuver semacam ini bukan hal baru bagi AS untuk membenarkan agresi terhadap negara lain.

“Para penghasut perang secara tidak bertanggung jawab mengancam untuk melepaskan kekuatan militer Amerika Serikat terhadap negara berdaulat," lanjut pernyataan itu.

Kuba kemudian menyerukan masyarakat internasional untuk bersatu menghentikan rencana aksi militer tersebut.

“Sekali lagi, kami menyatakan dukungan teguh dan tak tergoyahkan kami terhadap pemerintahan Bolivarian dan Chavista Venezuela, serta terhadap Persatuan Rakyat dan Militer rakyat Venezuela. Amerika Latin dan Karibia harus tetap menjadi Zona Damai,” tutup Kemlu Kuba.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA