Dalam parade yang digelar di Lapangan Tiananmen pada Rabu, 3 September 2025, Kim akan berdiri sejajar dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kehadiran tiga pemimpin yang kerap disebut rival Amerika Serikat itu dinilai sebagai sinyal kuat persatuan strategis di tengah ketegangan global.
Menurut laporan Kantor Berita Korea Utara (KCNA), Kim disambut oleh pejabat tinggi Tiongkok setibanya di stasiun Beijing.
Ia menyampaikan apresiasi kepada Xi atas keramahan dan penghormatan yang diberikan.
KCNA juga menampilkan foto putri Kim, yang diyakini berusia sekitar 13 tahun, mendampingi ayahnya dalam rombongan resmi.
Seorang anggota parlemen Korea Selatan, Lee Seong Kweun, mengungkapkan bahwa badan intelijen negaranya memperkirakan Kim akan mendapat protokol dan pengamanan setara dengan Putin.
“Ada kemungkinan Kim berdiri bersama Xi dan Putin di podium parade, sekaligus menggelar pertemuan bilateral dengan keduanya,” ujar Lee setelah mengikuti pengarahan tertutup National Intelligence Service (NIS).
Kunjungan kali ini menjadi yang pertama bagi Kim ke Tiongkok sejak 2019. Hubungan Pyongyang dan Beijing sempat merenggang, namun pengamat menilai Kim ingin memperkuat kembali ikatan dengan Tiongkok, mengingat negeri itu tetap menjadi mitra dagang utama sekaligus penyokong bantuan bagi Korea Utara.
Sementara itu, Kremlin melalui penasihat Yuri Ushakov tidak menutup kemungkinan adanya pertemuan bilateral antara Putin dan Kim di sela parade.
“Pertemuan sedang dipertimbangkan,” kata Ushakov kepada kantor berita TASS.
Kunjungan Kim ini berlangsung di tengah laporan bahwa Korea Utara telah mengirim sekitar 15 ribu tentara ke Rusia sejak tahun lalu, dengan 2.000 di antaranya dilaporkan tewas dalam pertempuran.
Selain itu, Pyongyang juga dilaporkan menyiapkan ribuan pekerja konstruksi militer untuk ditempatkan di wilayah Kursk, Rusia.
BERITA TERKAIT: