Dalam pemberitahuan yang disiarkan
MRTV, komisi menyebut pemilu kali ini sebagai pemilihan umum demokratis multi-partai.
Ini akan menjadi pemilu pertama sejak kudeta militer pada Februari 2021 yang menggulingkan pemerintahan terpilih Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).
Pemilu terakhir di Myanmar digelar pada November 2020, yang dimenangkan oleh NLD pimpinan Aung San Suu Kyi sebelum militer mengambil alih kekuasaan.
Kudeta tersebut membuat negara mayoritas Buddha di Asia Tenggara itu berada di bawah keadaan darurat selama lebih dari empat tahun.
Pengumuman jadwal pemilu muncul setelah junta membentuk komisi baru bulan lalu untuk mengawasi proses pemilihan.
Saat itu, panglima militer Senior Jenderal Min Aung Hlaing juga menunjuk dirinya sebagai presiden sementara, menandai berakhirnya status darurat yang sebelumnya berlaku.
“Komisi pemilihan telah menetapkan bahwa pemilu umum demokratis multi-partai akan dilaksanakan pada Minggu, 28 Desember 2025,” demikian dilaporkan
MRTV mengutip pernyataan resmi.
Perubahan kepemimpinan juga terjadi awal bulan ini setelah wafatnya U Myint Swe, presiden sementara yang ditunjuk junta sejak 2021, pada usia 74 tahun.
Karena sakitnya Myint Swe, Min Aung Hlaing sebelumnya telah menyatakan diri sebagai presiden ketika membentuk komisi pemilu bulan lalu.
BERITA TERKAIT: