Australia Tegaskan Pengakuan Palestina Bukan Hadiah untuk Hamas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 14 Agustus 2025, 17:25 WIB
Australia Tegaskan Pengakuan Palestina Bukan Hadiah untuk Hamas
Perdana Menteri Anthony Albanese (Foto: 9News)
rmol news logo Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menolak anggapan bahwa keputusannya mengakui negara Palestina adalah “hadiah” bagi Hamas. 

Pernyataan ini muncul setelah Hamas mengucapkan terima kasih kepada Australia atas langkah tersebut.

Albanese menegaskan, solusi dua negara antara Palestina dan Israel tidak akan melibatkan Hamas. Menurutnya, kelompok itu harus diisolasi, meskipun dunia juga perlu mencari jalan damai. 

Ia menyebut sudah ada 147 negara yang mengakui Palestina, termasuk sejumlah negara Barat seperti Inggris, Jerman, Italia, dan Malta.

“Hamas akan memanfaatkan keputusan ini untuk propaganda. Media perlu berhati-hati,” kata Albanese, Kamis, 14 Agustus 2025. 

Sebelumnya, tokoh senior Hamas, Hassan Yousef, memuji langkah Australia dan menyebutnya sebagai keberanian politik. 

"Kami menyerukan semua negara, terutama yang percaya pada kebebasan dan martabat manusia, untuk mengikuti contoh Australia," ujarnya.

Albanese dalam pernyataannya juga menegaskan, bahwa pengakuan Palestina oleh Australia disertai syarat ketat, termasuk demiliterisasi, pemilu bebas dan adil, serta memastikan Hamas tidak ikut dalam pemerintahan.

"Hamas akan dikecualikan dari proses ini, dan kami telah menjelaskannya dengan sangat jelas," ujar Albanese.

Sementara itu, pemimpin oposisi, Sussan Ley, menilai syarat yang ditetapkan akan membuat perdamaian hampir mustahil, dan menuduh Hamas menganggap Albanese sebagai pahlawan. 

"Itu tidak akan menghasilkan solusi dua negara, itu tidak akan membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman," kata Ley.

Albanese membalas dengan mengingatkan bahwa Ley sendiri pernah menyatakan dukungan untuk negara Palestina. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA