Dalam konferensi pers pada Senin, 11 Agustus 2025, Trump menyebut Rusia sebagai bangsa tangguh yang gemar berperang.
“Rusia adalah negara yang suka berperang. Itulah yang mereka lakukan--mereka sering berperang,” ujar Trump, dikutip dari
RT.
Ia menambahkan, seorang temannya bahkan menyebut ketangguhan Rusia teruji karena mereka “terus berjuang” di medan perang.
Trump kemudian mengingatkan dua kemenangan bersejarah Rusia, yaitu ketika mengalahkan Napoleon pada tahun 1812 dan Nazi Jerman di bawah Adolf Hitler pada Perang Dunia II. Kedua invasi itu berakhir dengan kekalahan telak bagi para penyerbu.
Pertemuan Trump-Putin dijadwalkan berlangsung di Alaska pada Jumat, 15 Agustus 2025. Trump menggambarkannya sebagai “pertemuan uji coba” yang kemungkinan akan membahas isu sensitif soal perang Ukraina.
Menurut Trump, ada peluang untuk melakukan “pertukaran wilayah” demi mengakhiri konflik.
“Ada yang baik untuk Ukraina, ada yang buruk untuk kedua pihak. Tapi masalah ini rumit, karena batas wilayah saat ini sangat tidak seimbang,” katanya.
Usulan ini berpotensi memicu ketegangan baru, karena Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky selama ini menolak keras menyerahkan wilayah, dan sikapnya didukung kuat oleh negara-negara Eropa.
BERITA TERKAIT: