Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut ribuan truk itu hingga kini belum mendapatkan izin untuk menembus blokade Israel.
Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengungkapkan, ribuan truk yang membawa pasokan makanan dan obat-obatan itu kini masih tertahan di perbatasan Yordania dan Mesir, menanti lampu hijau dari Israel.
"Ada 6.000 truk bantuan kemanusiaan UNRWA yang tertahan di luar Gaza, menunggu izin masuk," kata Lazzarini seperti dikutip dari Middle East Monitor, Sabtu 2 Agustus 2025.
Direktur Komunikasi UNRWA, Juliette Touma, pekan lalu juga menegaskan bahwa bantuan kemanusiaan tersebut sangat dibutuhkan oleh warga Gaza yang kini tengah menghadapi ancaman kelaparan massal.
Namun, di sisi lain, Israel justru membalik tuduhan. Dalam video propaganda yang dirilis Agensi Periklanan Israel, PBB disebut sengaja menahan distribusi bantuan dan membiarkan truk-truk tersebut terbengkalai di dalam Gaza.
"PBB menolak untuk mendistribusikan bantuan. Truk-truk ini terbengkalai di Gaza di samping tumpukan pasokan yang terus bertambah. Ini sabotase yang disengaja oleh PBB," ujar narator dalam video tersebut.
Sejak awal agresi, Israel terus memperketat pengawasan di perbatasan Gaza, termasuk membatasi masuknya bantuan kemanusiaan.
Biasanya Gaza bisa menerima sekitar 700 truk bantuan per hari, namun kini jumlahnya dibatasi secara drastis.
BERITA TERKAIT: