Buya Anwar Abbas menilai langkah Prancis dan Inggris tersebut sebagai perkembangan signifikan dalam perjuangan rakyat Palestina menuju kemerdekaan penuh.
“Rencana Inggris untuk mengakui negara Palestina, menyusul sikap Prancis sebelumnya, patut kita apresiasi," ujar Anwar Abbas lewat keterangan resminya, Kamis, 31 Juli 2025.
"Sebab selama ini Inggris dan Prancis, bersama Amerika Serikat, kerap menjadi ganjalan dalam upaya rakyat Palestina mendirikan negara yang merdeka dan berdaulat," sambungnya.
Menurutnya, pengakuan dari negara-negara berpengaruh seperti Inggris dan Prancis membuka harapan baru dan bisa mendorong gelombang pengakuan serupa dari negara-negara lain.
Ia berharap langkah tersebut menjadi titik balik untuk mempercepat terwujudnya solusi dua negara yang selama ini mandek akibat berbagai tekanan politik dan konflik bersenjata.
“Kita berharap sikap Prancis dan Inggris ini diikuti banyak negara lain, sehingga kemerdekaan Palestina semakin dekat. Dengan begitu, Palestina bisa berdiri sejajar dengan negara-negara lain di dunia dalam harkat, martabat, dan kedaulatan,” jelasnya.
Langkah Inggris dan Prancis ini menjadi sinyal kuat bahwa peta diplomasi internasional terhadap isu Palestina-Israel sedang bergerak menuju poros baru yang lebih berpihak pada prinsip keadilan dan hak menentukan nasib sendiri.
Muhammadiyah melalui pernyataan Anwar Abbas mengingatkan bahwa pengakuan terhadap Palestina bukan hanya soal diplomasi, tetapi soal moralitas kemanusiaan dan keadilan global.
BERITA TERKAIT: