Mengutip Reuters pada Kamis 3 Juli 2025 pagi, harga minyak mentah Brent tercatat turun 24 sen atau 0,35 persen ke level 68,87 Dolar AS per barel.
Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga turun 24 sen atau 0,36 persen menjadi 67,21 Dolar AS per barel.
Penurunan harga ini dipicu oleh laporan Badan Informasi Energi (EIA) AS yang mengungkap stok minyak mentah domestik meningkat tajam 3,8 juta barel menjadi 419 juta barel dalam sepekan terakhir. Padahal, pasar memperkirakan terjadi penurunan stok sekitar 1,8 juta barel.
Kondisi ini diperparah dengan melemahnya permintaan bensin di AS, yang turun menjadi 8,6 juta barel per hari, tepat saat puncak musim mengemudi musim panas. Situasi ini memunculkan kekhawatiran akan lesunya konsumsi energi Negeri Paman Sam.
Sebelumnya, harga minyak sempat reli 3 persen setelah Iran menangguhkan kerja sama dengan pengawas nuklir PBB.
Keputusan itu meningkatkan kekhawatiran bahwa pertikaian yang masih berlangsung atas program nuklir produsen minyak di Timur Tengah itu dapat kembali berubah menjadi konflik bersenjata.
Analisis memperkirakan pasar akan mengamati rilis data ketenagakerjaan AS yang akan diumumkan Kamis waktu setempat. Data ini akan menjadi sinyal penting terkait arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) di paruh kedua 2025.
Penurunan suku bunga diperkirakan dapat merangsang pertumbuhan ekonomi AS, yang pada akhirnya mendorong konsumsi energi global.
BERITA TERKAIT: