Bersama beberapa Menteri Pendidikan dari negara lain, Mendikdasmen mengikuti pertemuan bilateral. Pertemuan tersebut turut dihadiri Menteri Pendidikan Korea Selatan, Lee Ju-ho yang sekaligus Penjabat sementara Presiden dan Wakil Perdana Menteri Korea Selatan.
Mendikdasmen menyampaikan visi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), yaitu Pendidikan Bermutu untuk Semua serta beberapa program prioritas, seperti wajib belajar 13 tahun sejak taman kanak-kanak dan digitalisasi pendidikan.
Menurut Abdul Mu'ti, digitalisasi pendidikan adalah salah satu cara untuk merealisasikan visi Pendidikan Bermutu untuk Semua di tengah berbagai tantangan yang dihadapi ekosistem pendidikan.
"Digitalisasi Pendidikan, yang di dalamnya ada kecerdasan buatan (Artificial Intelegent atau AI),
coding, dan pembelajaran mendalam, merupakan upaya kita untuk memenuhi layanan Pendidikan Bermutu untuk Semua," kata Abdul Mu'ti.
Abdul Mu'ti menambahkan, saat ini sudah ada kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Korea Selatan, salah satunya melalui Tim Enuma Korea Selatan dalam bentuk platform pembelajaran untuk anak usia dini.
Merespons pernyataan tersebut, Menteri Lee Ju-ho merasa tertarik untuk bekerja sama dengan Indonesia, terutama penerapan pembelajaran digital.
Pemerintah Korea Selatan berkomitmen untuk bermitra dengan Indonesia dalam memajukan pendidikan, termasuk mendukung visi Pendidikan Bermutu untuk Semua melalui digitalisasi pembelajaran sehingga layanan pendidikan dapat juga dirasakan oleh masyarakat di daerah terpencil atau tertinggal.
Menteri Lee Ju-ho sempat berbagi pengalaman terkait pengalaman Korea Selatan dalam memajukan pendidikan.
Ia menyampaikan bahwa Korea Selatan memiliki permasalahan serupa terkait pemerataan pendidikan di daerah-daerah terpencil, seperti Jeju misalnya. Di sana, ia berbagi tentang tantangan apa saja yang dihadapi dalam kondisi tersebut, sekaligus juga solusi yang bisa dijalankan.
BERITA TERKAIT: