Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Israel Gagal Bunuh Pemimpin Hamas Haitham Al-Hawajri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Minggu, 02 Februari 2025, 08:46 WIB
Israel Gagal Bunuh Pemimpin Hamas Haitham Al-Hawajri
Tentara Hamas/Net
rmol news logo Upaya pasukan militer Israel untuk membunuh pemimpin Hamas, Haitham Al-Hawajri dilaporkan tidak berhasil. 

Kegagalan itu diungkap oleh Komandan Batalyon Al-Shati Hamas dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat Anadolu Ajansi pada Minggu, 2 Januari 2025.

Juru bicara militer Israel Daniel Hagari sebelumnya mengatakan serangan pada 3 Desember 2023 yang menargetkan Hawajri diyakini berhasil.

“Setelah serangan itu, badan keamanan Israel Shin Bet dan militer menilai dengan tingkat kepastian yang tinggi bahwa ia telah dieliminasi dan militer mengeluarkan pernyataan resmi yang mengonfirmasinya,” kata Hagari saat itu. 

Komandan Al-Shati menjelaskan bahwa laporan itu tidaklah benar dan Hawajri nyatanya tidak terbunuh dalam serangan itu. 

"Pemeriksaan lebih lanjut telah mengungkapkan bahwa intelijen yang diandalkan oleh Shin Bet, intelijen militer, dan Komando Selatan tidak benar. Hawajri tidak terbunuh dalam serangan itu," kata dia.

Laporan media Palestina mengindikasikan bahwa Hawajri adalah orang yang secara pribadi menyerahkan sandera Israel Keith Siegel kepada Palang Merah. 

Ini tentu bertentangan dengan klaim Israel sebelumnya bahwa Hawjri telah dibunuh.

Hamas membebaskan tiga tawanan Israel yakni Yarden Bibas (35), Ofer Calderon (54), dan Keith Siegel (64) dalam pertukaran tawanan-sandera keempat berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang sedang berlangsung dengan Israel.

Pihak Israel juga mulai membebaskan tawanan Palestina, dan diharapkan akan membebaskan total 183 orang.

Kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan tiga tahap, yang dimediasi oleh AS, Mesir, dan Qatar, berlangsung pada 19 Januari. Tahap pertama akan berlangsung selama 42 hari.

Perang genosida Israel telah menewaskan lebih dari 47.400 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, di Gaza sejak 7 Oktober 2023 dan menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut menjadi puing-puing.

Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November tahun lalu untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA