Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Laporan GHI dan GRFC: Kerawanan Pangan Pakistan di Tingkat Serius

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jonris-purba-1'>JONRIS PURBA</a>
LAPORAN: JONRIS PURBA
  • Senin, 13 Januari 2025, 23:53 WIB
Laporan GHI dan GRFC: Kerawanan Pangan Pakistan di Tingkat Serius
Ilustrasi food insecurity di Pakistan./DAA
rmol news logo Sekitar 36 persen penduduk Pakistan dilaporkan mengalami kerawanan pangan yang disebabkan kemiskinan, sistem distribusi yang tidak efisien, bencana alam, dan konflik. Kerawanan pangan ini pada gilirannya menjelma menjadi kelaparan, kekurangan gizi, dan malnutrisi.

Daily Asian Age
melaporkan, dalam Indeks Kelaparan Global (GHI) 2024, Pakistan berada di peringkat ke-109 dari 127 negara dengan skor 27,9 poin yang artinya tingkat kelaparan di Pakistan sangat serius.

Skor GHI didasarkan pada empat indikator komponen, yakni kekurangan gizi, terhambatnya pertumbuhan anak, kekurangan berat badan anak, dan kematian anak.

Posisi Pakistan dalam GHI terus memburuk dalam beberapa tahun belakangan. Pada tahun 2015, Pakistan berada di peringkat ke-68 dari 118 negara dengan skor GHI 24,6 yang dianggap serius. Pada tahun 2023, peringkat Pakistan turun ke peringkat ke-109 dari 127 negara, dengan skor 27,9.

Pakistan menghadapi beberapa tantangan dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2 (Tanpa Kelaparan) pada tahun 2030.

Beberapa kendala utama meliputi Ketidakstabilan ekonomi dengan tingkat kemiskinan dan pengangguran yang tinggi sehingga menyulitkan banyak keluarga untuk membeli makanan yang cukup, kejadian cuaca, seperti banjir dan kekeringan, konflik yang sedang berlangsung dan ketidakstabilan politik mengganggu rantai pasokan pangan, dan masalah pertanian seperti teknik pertanian yang ketinggalan zaman, kurangnya akses ke teknologi modern, dan infrastruktur yang tidak memadai menghambat praktik pertanian berkelanjutan.

Laporan Global tentang Krisis Pangan (GRFC) 2024 juga menyoroti Pakistan sebagai salah satu negara yang menghadapi kerawanan pangan yang parah.

Menurut laporan tersebut, sekitar 11,8 juta orang atau 32 persen dari populasi yang dianalisis di Pakistan diperkirakan menghadapi kerawanan pangan akut tingkat tinggi pada tahun 2023. Situasi ini terutama disebabkan oleh guncangan ekonomi, konflik/kerentanan, dan cuaca ekstrem seperti banjir musim hujan tahun 2022.

Laporan GRFC menekankan bahwa beberapa wilayah, khususnya di Balochistan, Khyber Pakhtunkhwa, dan Sindh, terus mengalami tingkat kerawanan pangan yang tinggi meskipun ada beberapa perbaikan musiman. rmol news logo article
EDITOR: JONRIS PURBA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA