Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Seluruh Anggota Kabinet dan Staf Presiden Korsel Kompak Mundur

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Kamis, 05 Desember 2024, 12:47 WIB
Seluruh Anggota Kabinet dan Staf Presiden Korsel Kompak Mundur
Dari kiri: Menteri Keuangan Choi Sang-mok, Menteri Luar Negeri Cho Tae-yul, Perdana Menteri Han Duck-soo dan Menteri Pendidikan Lee Ju-ho berjalan di sepanjang lorong setelah Han memimpin rapat dengan anggota Kabinet Rabu pagi, 4 Desember 2024 di Kompleks Pemerintah Seoul/Yonhap
rmol news logo Semua anggota kabinet Korea Selatan mengajukan diri untuk mundur dari jabatan mereka karena merasa gagal menghentikan deklarasi darurat militer Presiden Yoon Suk-Yeol selama enam jam. 

Mengutip Yonhap News pada Kamis, 5 Desember 2024, Perdana Menteri Han Duck-soo menggelar pertemuan darurat bersama para pemimpin Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa dan para ajudan Yoon hari Rabu, 4 Desember 2024. 

Pertemuan tertutup itu disebut berlangsung selama sekitar satu setengah jam.

Mereka yang hadir di antaranya Han, Menteri Koordinasi Kebijakan Pemerintah Bang Ki-sun, Ketua Partai Kekuatan Rakyat Han Dong-hoon dan sekretaris utamanya Rep. Park Jeong-ha, serta Kepala Staf Yoon Chung Jin-suk dan Sekretaris Senior Urusan Politik Hong Chul-ho.

"Perdana Menteri Han dan pemimpin Partai Kekuatan Rakyat pergi ke kantor kepresidenan di Yongsan-gu, Seoul sekitar pukul 5 sore," tulis Yonhap. 

Baik Kantor Perdana Menteri, partai yang berkuasa, maupun kantor kepresidenan belum membuat pengumuman mengenai hasil pertemuan tersebut. 

Yoon pada Selasa malam, 3 Desember 2024 mendeklarasikan darurat militer yang tampaknya dilakukan untuk menetralisir dajelis Nasional yang dikendalikan oposisi melalui intervensi militer.

Dia secara teknis memiliki kewenangan konstitusional untuk membubarkan Majelis Nasional dan membatasi hak warga negara untuk berkumpul, berserikat, dan menerbitkan pendapat dalam kasus konflik bersenjata atau keadaan darurat nasional lainnya.

Namun Yoon mengumumkan berakhirnya darurat militer enam jam kemudian, menyusul keputusan bulat parlemen untuk membatalkan dekritnya melalui suara bulat oleh 190 dari 300 anggota parlemen yang hadir di Majelis.

Sebagai tanggapan, semua staf kepresidenan di bawah Yoon, termasuk Kepala Staf Chung, Direktur Kebijakan Nasional Sung Tae-yoon, dan Penasihat Keamanan Nasional Shin Won-sik, serta 11 sekretaris senior, menawarkan diri untuk mengundurkan diri dari jabatan mereka. 

Ini menandai kedua kalinya ajudan Yoon menawarkan diri untuk mengundurkan diri, yang pertama setelah kekalahan telak blok penguasa dalam pemilihan umum bulan April. 

Saat itu, Yoon mengganti beberapa dari mereka, Kepala Staf saat itu Lee Kwan-sup dan sekretaris senior urusan politik saat itu Han O-sub.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA