Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari menjelaskan bahwa kantor itu masih ada dan belum ditutup secara permanen.
"Kantor politik kelompok Palestina, Hamas, di Doha belum ditutup secara permanen," ujarnya, seperti dimuat
Middle East Monitor pada Rabu, 20 November 2024.
Dia menjelaskan bahwa Kantor Biro Politik Hamas telah dibuat untuk memfasilitasi upaya mediasi guna mengakhiri perang Gaza.
Namun itu bisa ditutup permanen jika upaya gencatan senjata yang diinginkan tidak kunjung menunjukkan kemajuan.
"Jelas, ketika tidak ada proses mediasi, kantor itu sendiri tidak memiliki fungsi apa pun selain menjadi bagian dari proses tersebut," kata dia.
Al-Ansari menekankan bahwa kalaupun ada keputusan penutupan permanen kantor Hamas maka pengumuman yang valid hanya dari mereka.
Dia mengimbau agar masyarakat tidak langsung terpengaruh dengan pemberitaan tidak resmi di luar sana.
"Keputusan itu akan Anda dengar langsung dari kami, dan tidak boleh menjadi bagian dari spekulasi media," tegasnya.
Qatar telah bekerja sama dengan Amerika Serikat dan Mesir selama berbulan-bulan dalam negosiasi yang tidak membuahkan hasil untuk mengakhiri konflik Israel-Hamas.
Awal bulan ini, Qatar memberi tahu Hamas dan Israel bahwa mereka akan menghentikan upayanya untuk memediasi gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera jika keduanya tidak menunjukkan keseriusan untuk upaya tersebut.
BERITA TERKAIT: