Mengutip
New York Times pada Jumat, 15 November 2024, pertemuan itu dilaporkan berjalan positif dan disinyalir membicarakan upaya untuk meredakan ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat.
"Keduanya bertemu selama lebih dari satu jam di lokasi rahasia pada hari Senin, 11 November 2024," ungkap kata surat kabar itu.
Baik tim transisi Trump maupun Kedutaan Besar Iran di PBB tidak segera mengonfirmasi pertemuan tersebut.
Jika kabar pertemuan itu benar, maka mengindikasikan bahwa Trump serius tentang diplomasi dengan Iran dan tidak memilih pendekatan yang lebih agresif yang disukai oleh banyak kaum konservatif di Partai Republiknya maupun Israel.
Hal itu juga akan menunjukkan lagi pengaruh luar biasa Musk, pemilik Tesla dan X yang hampir selalu berada di sisi Trump.
Trump pada masa jabatan terakhirnya membatalkan kesepakatan program nuklir Iran yang dinegosiasikan di bawah pendahulunya Barack Obama dan memberlakukan pembatasan pada produksi dan ekspor minyak Teheran.
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian pada Kamis, 14 November 2024 mengatakan kepada kepala pengawas nuklir PBB (IAEA) yang sedang berkunjung bahwa Teheran ingin menjernihkan keraguan tentang program nuklir "damai" negara tersebut.
BERITA TERKAIT: