Dikutip dari RT, Jumat 15 November 2024, Brandberg dikatakan memiliki fobia akut terhadap pisang. Para stafnya harus bekerja sepanjang waktu untuk memastikan bahwa Ibu Menteri tidak melihat buah kuning itu di sekitarnya.
Dalam unggahan media sosial pada tahun 2020, Brandberg memang sudah mengakui bahwa ia memiliki fobia paling aneh ini.
Beberapa hari lalu, surat kabar Swedia Expressen menerbitkan email pemerintah yang bocor yang mengungkap tingkat ketakutannya yang sebenarnya. Email itu adalah pesan dari sekretaris kabinetnya yang dikirim untuk Badan Peradilan Norwegia. Ketika itu, Brandberg akan menghadiri jamuan makan siang di Badan Peradilan Norwegia.
“Paulina Brandberg sangat alergi terhadap pisang, jadi akan sangat dihargai jika tidak ada pisang di tempat-tempat di mana dia akan menginap,” isi email yang bocor tersebut.
Di hari lain, menjelang pertemuan dengan pemerintah daerah, sekretaris Brandberg juga harus kerepotan memastikan bahwa dalam pertemuan tersebut tidak ada pisang yang bisa terlihat bosnya.
Sekretaris itu mengatakan kepada staf kota bahwa tidak boleh ada pisang tempat itu karena Brandberg sangat takut dengan pisang.
Suatu hari, juru bicara parlemen Swedia, Andreas Norlen, mengundang Brandberg untuk minum kopi. Norlen kemudian menerima email dari staf Brandberg bahwa Ibu Menteri “alergi” pisang.
Norlen langsung bersikap bijak. "Terima kasih, mungkin akan ada kue dengan kopi dan kami akan memastikannya tidak berisi pisang," jawab kantor Norlen.
Kantor Norlen juga memastikan bahwa keranjang buah mereka tidak ada pisangnya.
Sekretaris Brandberg mengatakan, fobia tersebut sebagai alergi.
Bananaphobia tidak diakui oleh sebagian besar ilmuwan medis sebagai kondisi yang wajar. Phobia ini digolongkan dengan fobia umum terhadap "makanan tertentu".
Brandberg tidak sendiri. Setelah artikel Expressen diterbitkan, rekan sesama anggota parlemen Brandberg, Teresa Carvalho, juga menyatakan diri sebagai orang yang takut pisang.
"Saya menderita penyakit yang sama," tulis anggota Partai Sosial Demokrat itu di X.
"Kita mungkin telah banyak berdebat sengit tentang kondisi di dunia kerja, tetapi dalam masalah ini kita bersatu melawan musuh bersama," lanjutnya.
BERITA TERKAIT: