Sama seperti Indonesia yang mengadakan pemilihan presiden tahun ini, Taiwan juga telah memiliki pemimpin baru dan melantik presiden barunya, Presiden Lai Ching-te.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Taipei Economic and Trade Office (TETO) John C. Chen dalam pidatonya selama perayaan Hari Nasional Taiwan (Double Tenth Day) di Jakarta pada Selasa malam, 8 Oktober 2024.
Pada kesempatan itu, Chen mengungkap bahwa hubungan bilateral antara Taiwan dan Indonesia semakin erat dalam satu tahun terakhir.
Dikatakan bahwa saat ini terdapat 400.000 warga negara Indonesia yang tinggal, bekerja dan belajar di berbagai wilayah di Taiwan.
"Taiwan merasa terhormat menjadi rumah kedua bagi teman-teman dari Indonesia, dan kami ingin mengucapkan terima kasih kepada penduduk baru Indonesia atas dedikasi dan upaya mereka di Taiwan," ujar Chen.
Menanggapi pergantian pemimpin di kedua negara, Chen menyebut akan ada banyak peluang kerja sama baru yang tidak terbatas untuk dijajaki oleh Indonesia dan Taiwan.
"Kita memiliki banyak sekali peluang untuk mengeksplorasi dan berkolaborasi dalam infrastruktur AI (kecerdasan buatan), pertanian, pendidikan, gempa bumi, manajemen bencana, program makan siang di sekolah, dan lain sebagainya,” paparnya.
Ketua TETO menuturkan bahwa saat ini Taiwan juga mengimplementasikan Digital New Southbound Initiative dalam kerja samanya dengan negara mitra.
Inisiatif ini disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing negara mitra dan bertujuan untuk membangun infrastruktur AI dan Smart City dengan turut melibatkan keahlian teknologi dan informasi Taiwan.
Dalam hal ekonomi dan perdagangan, "Kebijakan Baru ke Arah Selatan" yang dipromosikan Taiwan berhasil menghasilkan mencatatkan volume perdagangan mencapai 83,5 miliar dolar AS atau tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 12,43 persen.
"Saat ini, total investasi Taiwan di Indonesia berada di peringkat lima besar investasi asing di Indonesia, dan telah menciptakan sekitar 1 juta lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia," ungkap Chen.
BERITA TERKAIT: