Menurut pejabat Kementerian Transportasi Jepang, ledakan bom tersebut mengakibatkan kawah selebar tujuh meter dan sedalam satu meter di tengah landasan pacu. Sehingga 87 penerbangan terpaksa batal di hari itu.
"Pekerjaan perbaikan untuk mengisi lubang tersebut harus diselesaikan pada Kamis pagi (3/10)," kata juru bicara pemerintah Jepang Yoshimasa Hayashi, seperti dimuat
Reuters.
Tim penjinak bom dari Pasukan Bela Diri Darat Jepang kemudian menemukan bahwa penyebab ledakan itu adalah bom Amerika yang telah terkubur di bawah permukaan tanah.
Tidak ada korban luka yang dilaporkan, tetapi rekaman kamera langsung menunjukkan sebuah pesawat terbang telah meluncur di dekatnya hanya dua menit sebelum ledakan.
Penerbangan yang terkena dampak dioperasikan oleh JAL, ANA, dan maskapai penerbangan lain yang menghubungkan Miyazaki dengan kota-kota seperti Tokyo, Osaka, dan Fukuoka, menurut situs web bandara tersebut.
Terletak di ujung tenggara pulau Kyushu, bandara Miyazaki dulunya adalah pangkalan angkatan laut Jepang hingga akhir Perang Dunia II.
Beberapa bom yang tidak meledak sebelumnya telah ditemukan di bandara Miyazaki.
Menurut data Pasukan Bela Diri, lebih dari 79 tahun sejak berakhirnya perang, bom yang tidak meledak dari serangan udara masih ditemukan di seluruh Jepang hingga saat ini. Sebanyak 2.348 bom seberat 37,5 ton telah dimusnahkan selama tahun tahun 2023.
BERITA TERKAIT: