Saat ini DK PBB hanya mengakui lima anggota tetap yakni AS, Inggris, Prancis, Rusia, dan Tiongkok. Negara-negara ini memegang kekuasaan yang signifikan, termasuk kemampuan untuk memveto resolusi.
"Perluasan kursi tetap ini harus mencakup perwakilan untuk Afrika, Asia, Amerika Latin, dan Karibia dalam Dewan Keamanan yang telah direformasi," bunyi deklarasi bersama Quad, seperti dimuat
India Today pada Minggu (22/9).
India telah mengincar kursi tetap di DK PBB selama beberapa tahun terakhir, dengan alasan kontribusinya terhadap misi penjaga perdamaian, pengaruh global yang semakin besar, dan menjadi negara demokrasi terbesar di dunia.
AS menyatakan dukungannya untuk India menjadi anggota tetap DK PBB dalam sebuah pernyataan yang dirilis Gedung Putih.
"Presiden (Joe) Biden menyampaikan kepada Perdana Menteri (Narendra) Modi bahwa AS mendukung inisiatif untuk mereformasi lembaga global guna mencerminkan suara penting India, termasuk keanggotaan tetap India di Dewan Keamanan PBB yang telah direformasi," kata AS.
Pada bulan September tahun lalu, Biden telah mendukung upaya India untuk menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB selama pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Narendra Modi di sela-sela KTT G20 di Delhi.
Selain negara-negara Quad, beberapa negara lain juga telah mendukung pencalonan India untuk kursi tetap di DK PBB.
Anggota tidak tetap, yang dipilih untuk masa jabatan dua tahun, berkontribusi pada agenda dewan tetapi tidak memiliki hak veto seperti rekan-rekan tetap mereka.
India telah terpilih sebagai anggota tidak tetap DK PBB sebanyak delapan kali, dengan yang terakhir adalah pada periode 2021-2022.
Pada bulan Mei, Menteri Luar Negeri S Jaishankar mengatakan bahwa India tengah memberikan tekanan untuk mendapatkan kursi tetap di DK PBB.
BERITA TERKAIT: