Direktorat Jenderal Layanan Kesehatan (DGHS) mengungkap dalam satu hari terakhir, satu pasien DBD meninggal dunia dan 463 lainnya dirawat karena penyakit tersebut.
"Sekitar 193 pasien demam berdarah dirawat di rumah sakit di Dhaka sementara 270 sisanya dirawat di berbagai rumah sakit di luar ibu kota," ungkapnya, seperti dikutip dari
Anadolu Ajansi pada Selasa (10/9).
Dengan catatan kasus terbaru, maka total infeksi yang tercatat sejak Januari 2024 menjadi 15.670 dan angka kematian mencapai 96 orang.
Pada tahun 2023, Bangladesh melaporkan rekor 1.705 kematian akibat demam berdarah dan total 321.179 kasus DBD.
Infeksi virus demam berdarah ditularkan ke manusia melalui nyamuk yang terinfeksi. Belum ada pengobatan untuk penyakit ini.
Ahli entomologi memperkirakan situasi demam berdarah di Bangladesh akan memburuk dalam beberapa hari mendatang karena terus dilaporkan ratusan kasus baru dan kematian akibat demam virus yang ditularkan nyamuk.
"Semua pasien yang didiagnosis dengan demam berdarah tidak melapor atau dirawat di rumah sakit, sehingga angka yang kami miliki tidak mewakili jumlah sebenarnya orang yang terinfeksi," ujar seorang entomolog dan profesor di Universitas Jahangirnaga, Kabirul Bashar.
Menurutnya, jumlah kasus yang lebih tinggi karena pola cuaca dan intensitas larva yang lebih tinggi yang ditemukan pada bulan Juli, awal musim hujan di negara Asia Selatan tersebut.
Ia khawatir situasi akan memburuk pada bulan Oktober, jika tindakan tidak diambil dengan benar setelah berkonsultasi dengan para entomolog dan pakar kesehatan.
BERITA TERKAIT: