Menurut pernyataan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto, AZEC Center akan di-hosting oleh The Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) di Jakarta.
Airlangga berharap kehadiran AZEC Center di Indonesia mampu menjadi pusat kolaborasi regional dalam upaya dekarbonisasi.
"Saya juga mendorong semua mitra AZEC untuk secara aktif terlibat dengan center ini, memanfaatkan sumber daya, dan keahliannya untuk mempercepat transisi kita menuju masa depan tanpa emisi," ujarnya dalam acara peresmian di Hotel St. Regist, Jakarta pada Rabu (21/8).
Sementara itu Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang, Ken Saito menyambut baik peresmian AZEC Center di Indonesia.
Saito menjelaskan bahwa ke depannya AZEC Center akan menjadi tempat perumusan jalan menuju dekarbonisasi yang saat ini difokuskan pada sektor yakni listrik, transportasi dan industri.
"Pusat ini akan berfungsi sebagai mesin intelektual AZEC, misalnya melalui perumusan peta jalan dekarbonisasi dan memberikan rekomendasi kebijakan," kata dia.
Dikatakan Saito, saat ini telah ada 350 proyek yang dijalankan AZEC, termasuk 100 MoU yang ditandatangani oleh negara anggota yakni Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina Kamboja, Laos, Brunei, dan Australia.
"Kami dengan senang hati mengumumkan sekitar 70 MoU baru oleh perusahaan atau organisasi," ungkap Menko Jepang, merujuk pada hasil pertemuan tingkat menteri AZEC ke-2 di hari itu.
AZEC merupakan inisiatif pengurangan emisi yang diluncurkan pada KTT G20 di Bali pada 14 November 2022 oleh Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.
Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan tingkat menteri AZEC tahun ini yang berhasil digelar pada 20 hingga 21 Agustus 2024.
Pertemuan AZEC tahun depan akan digelar di Malaysia sebagai tuan rumah tahun 2025.
BERITA TERKAIT: