RUU itu diberi nama
Sanctions Targeting Aggressors of Neighbouring Democracies (STAND)
with Taiwan Act, dan diajukan pada 25 Juli lalu.
Focus Taiwan melaporkan, RUU itu akan memberlakukan sanksi ekonomi, energi, keuangan, dan sanksi lain yang menghancurkan dan menyeluruh terhadap Tiongkok jika Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) memulai agresi militer terhadap Taiwan.
Sanksi tersebut menyasar anggota Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan lembaga keuangan serta sektor industri Tiongkok. Di sisi lain, lembaga keuangan AS dilarang melakukan investasi apa pun yang menguntungkan atau berafiliasi dengan PKT.
Lebih lanjut, RUU tersebut juga akan membatasi impor barang-barang produksi Tiongkok ke Amerika Serikat, sebagaimana dilaporkan oleh Focus Taiwan.
"Di masa-masa yang semakin berbahaya ini, sangat penting bagi Amerika untuk menunjukkan komitmen dan tekad bipartisan yang mantap dan tak tergoyahkan dalam mendukung demokrasi Taiwan," kata Senator Sullivan.
Sementara Tammy Duckworth mengatakan bahwa penting bagi AS sebagai pemimpin global untuk menunjukkan dukungan bagi Taiwan yang tengah menghadapi ancaman yang meningkat dari Tiongkok.
"Dengan undang-undang ini, kami mengirimkan pesan yang kuat kepada mitra kami (Taiwan) dan pesaing kami bahwa kami akan berada di sini untuk jangka panjang, dan kami tidak akan menoleransi jenis agresi sepihak yang akan membahayakan teman demokrasi dan kesehatan serta stabilitas ekonomi global," kata Senator Duckworth.
Kedua senator tersebut termasuk dalam delegasi Kongres AS yang berkunjung ke Taiwan pada bulan Mei, saat mereka bertemu dengan Presiden Lai Ching-te di Kantor Kepresidenan di Taipei, demikian dilaporkan
Focus Taiwan.
Sullivan sebelumnya memperkenalkan RUU STAND with Taiwan pada tahun 2022. RUU tersebut kemudian dirujuk ke Komite Perbankan, Perumahan, dan Urusan Perkotaan, tetapi tidak ada tindakan lebih lanjut yang diambil oleh Kongres terkait dengan undang-undang yang diusulkan.
Kementerian Luar Negeri Taiwan (MOFA) mengucapkan terima kasih kepada kedua anggota parlemen Amerika atas dukungan berkelanjutan mereka dan atas RUU STAND with Taiwan tahun 2024.
Juru bicara MOFA Jeff Liu mengatakan bahwa MOFA akan memantau dengan saksama kemajuan undang-undang tersebut dan "terus bekerja sama erat dengan teman-teman dari semua lapisan masyarakat di Amerika Serikat atas dasar persahabatan yang kuat antara Taiwan dan AS".
BERITA TERKAIT: