Badan pertahanan sipil di Gaza, Mahmud Bassal mengatakan bahwa Israel telah menyerang sekolah Abu Araban yang dikelola oleh Badan Pengungsi PBB di Palestina UNRWA pada Minggu (14/7).
Dikatakan Bassal, sekolah itu menampung ribuan pengungsi dan serangan brutal Israel di lokasi tersebut mengakibatkan 15 warga sipil tewas seketika.
"Sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak," ungkap Bassal, seperti dimuat
AFP.Militer Israel mengatakan angkatan udaranya menyerang sejumlah teroris yang beroperasi di area gedung sekolah Abu Araban UNRWA di Nuseirat.
Dikatakan bahwa bangunan itu berfungsi sebagai tempat persembunyian dan basis untuk serangan terhadap pasukan Israel.
Gambar-gambar yang beredar di media sosial menunjukkan bangunan sekolah tiga lantai itu berdiri dengan pakaian dan selimut terbentang di atas pagarnya. Sebuah tembok berlogo PBB telah meledak, dan ruangan-ruangan di dalamnya rusak.
Kekacauan di Abu Araban merupakan serangan kelima yang dilancarkan Israel terhadap sebuah sekolah yang berubah menjadi tempat penampungan dalam delapan hari terakhir.
Pada tanggal 6 Juli, pesawat Israel menghantam sekolah Al-Jawni, yang juga dikelola oleh UNRWA di Nuseirat.
UNRWA mengatakan sekitar 2.000 orang berlindung di sana pada saat itu.
Keesokan harinya, empat orang tewas dalam serangan di sekolah Keluarga Kudus yang dikelola gereja di Kota Gaza, di utara wilayah tersebut.
Pada 8 Juli, Israel menyerang sekolah Nuseirat lainnya, sekali lagi mengatakan bahwa sekolah tersebut merupakan sarang teroris.
Keesokan harinya, sumber rumah sakit mengatakan sedikitnya 29 orang tewas dalam serangan di pintu masuk sekolah Al-Awda di kawasan Khan Yunis, Gaza selatan.
Israel mengatakan Hamas menggunakan sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur publik lainnya untuk tujuan militer. Hamas membantah tuduhan tersebut.
BERITA TERKAIT: