Ketua PPIH Arab Saudi, Nasrullah Jasam mengklaim, kasus ini terjadi karena pihak maskapai jasa penerbangan sering
delay.
"Kepada maskapai, baik Garuda maupun Saudia agar kooperatif dan hadir di tengah-tengah jemaah ketika ada
delay. Karena ketika ada
delay, tentu yang bisa menjelaskan secara spesifik pihak penerbangan, bukan PPIH," tutur Nasrullah dikutip pada Jumat (28/6).
Tak hanya itu, maskapai penerbangan juga diminta menginformasikan lebih awal jika ada keterlambatan atau perubahan jadwal penerbangan.
"Kalau (
delay) alasan keamanan, kami bisa terima tetapi diinfokan jauh-jauh hari sebelumnya, atau jauh sebelum
take off karena
delay itu dampaknya bukan hanya keselamatan, tapi layanan lainnya," lanjutnya.
Jemaah haji Indonesia mulai dipulangkan dari Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah dan Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah sejak 22 Juni 2024.
Hingga Kamis (27/6), sudah ada 111 kelompok terbang (kloter) dengan 43.000 jemaah kembali ke Tanah Air usai menyelesaikan puncak ibadah haji.
BERITA TERKAIT: