Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Seruan Natalius Pigai Direspon Kedubes Rusia, 70 Anak Ukraina Kembali ke Rumah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Rabu, 26 Juni 2024, 13:38 WIB
Seruan Natalius Pigai Direspon Kedubes Rusia, 70 Anak Ukraina Kembali ke Rumah
Unggahan X Natalius Pigai pada Rabu, 25 Juni 2024/Repro
rmol news logo Seruan aktivis Natalius Pigai terkait upaya pengembalian anak-anak korban perang Ukraina, langsung direspon oleh Kedutaan Besar Rusia di Jakarta.

Dalam sebuah unggahan di media sosial X pada Rabu (25/6), Kedubes menunjukkan keberhasilan Rusia mengembalikan 70 anak-anak Ukraina kepada keluarganya.

Kedubes merujuk pada data terbaru yang disajikan Komisi Perlindungan Anak Rusia, Maria Lvova-Belova dalam konferensi pers 20 Juni lalu.

"Secara keseluruhan, kami telah berhasil menyatukan kembali 70 anak dari 52 keluarga, belum termasuk anak-anak yang orang tuanya berasal dari Kherson, Zaporozhye, wilayah Kharkov, dan wilayah lainnya yang pada musim gugur 2022 dikirim berdasarkan keputusan mereka sendiri ke kamp kesehatan di selatan Rusia," ungkap   Lvova-Belova.

Dalam pernyataanya, Lvova-Belova mengaku sudah melakukan 10 kunjungan kerja ke Republik Rakyat Donetsk, tujuh kali ke Republik Rakyat Luhansk, empat kali di wilayah Zaporozhye dan tiga kali di wilayah Kherson.

Dia menegaskan bahwa masalah kemanusian dan keselamatan anak-anak dan keluarga korban perang tetap menjadi prioritas Rusia.

"Institusi kami telah terlibat dalam penyelamatan dan mendukung anak-anak Donbass sejak hari-hari awal operasi militer khusus," kata dia.

Unggahan Kedubes Rusia terkait pemulangan anak muncul hanya sehari setelah Pigai menyoroti isu deportasi paksa anak-anak Ukraina sebagai pelanggaran HAM yang paling nyata selama perang.

"Ini masalah HAM besar, di mana perang Rusia ke Ukraina telah membuat ribuan anak menjadi korban. Mereka belum kembali ke keluarganya," kritik aktivis HAM, Natalius Pigai kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (25/6).

Pigai lantas mengungkap data anak-anak Ukraina korban perang yang dirilis oleh website Children of War. Sejak 24 Februari hingga hari ini, telah ada 19.546 anak dideportasi paksa keluar Ukraina. Dari angka tersebut hanya 388 orang yang kembali.

Data juga menunjukkan, korban anak yang meninggal mencapai 546 orang dan 1330 terluka. Sementara 15 di antaranya menjadi korban kekerasan seksual.

Pigai menekankan, upaya serius yang diinisiasi di kancah internasional untuk menekan Rusia sehingga anak-anak tidak berdosa itu bisa kembali ke pangkuan orang tuanya.

"Kami membutuhkan koalisi internasional. Tugas kemanusiaan harus mengalahkan sebuah ketakutan, was was, dan bahaya," tegas mantan Komisioner Komnas HAM ini.

Pigai yang saat ini berada di Kyiv, mengunggah ulang postingan Kedubes Rusia terkait pemulangan 70 anak Rusia.

"Pemerintah Rusia merespon saya  mengenai anak-anak Ukraina. Saya telah melihat zona perang Ukraina. Saya di Kyiv, ini faktanya," cuit Pigai.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA