Seperti dikutip
Reuters, Sabtu (22/6) pembatalan itu dilakukan setelah pemerintah Inggris melakukan intervensi terhadap rencana akuisisi surat kabar tertua di Inggris itu.
“Mulai hari ini (21 Juni), calon pembeli potensial dapat mengajukan penawaran mereka," kata juru bicara RedBird IMI.
“Ini merupakan proses menyeluruh yang melibatkan pembicaraan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dari seluruh dunia dan tidak mengherankan jika minat terhadap hal ini tetap sangat kuat," sambungnya.
Sebagai informasi, RedBird IMI sebelumnya telah mengambil alih Telegraph dan Spectator pada Desember lalu ketika majalah itu melunasi utangnya yang dimiliki pemilik sebelumnya, keluarga Barclay, kepada Lloyds Bank, termasuk pinjaman senilai 600 juta poundsterling (Rp10,8 triliun) yang dijaminkan dengan kepemilikan kedua media tersebut.
Namun, akuisisi yang sebelumnya sudah menghadapi penyelidikan regulasi panjang, mendapat pukulan telak pada bulan Maret ketika pemerintah Inggris mengumumkan larangan kepemilikan surat kabar oleh pemerintah asing.
Untuk itu lelang tersebut dilakukan, dengan penjualan Telegraph dan Spectator ini diperkirakan akan selesai pada akhir tahun ini. Menurut laporan sebelumnya, calon pembeli potensial di antaranya termasuk pemilik hedge fund Paul Marshall; DMGT, pemilik Daily Mail; Belgian Group Mediahuis; dan National World.
BERITA TERKAIT: