Pemerintah Pyongyang melalui
Kantor Berita Resmi KCNA pada Jumat (14/6), mengatakan bahwa perundingan Ukraina tanpa melibatkan Rusia sama dengan konspirasi yang dibangun dengan dalih perdamaian.
"Gagasan membahas masalah Ukraina tanpa melibatkan Rusia, pihak kunci dalam konflik tersebut, adalah tidak masuk akal," bunyi pernyataan tersebut.
“Wajar jika komunitas internasional mengecam pertemuan konspirasi ini, yang diadakan dengan kedok perdamaian namun bertujuan untuk mendorong konflik dan perang,” tambahnya.
Rusia tidak diundang dalam pertemuan tersebut atas permintaan Ukraina. Sementara China menolak hadir meski diundang karena menilai KTT itu tidak mewakili semua pihak berkonflik.
Kritik terhadap KTT perdamaian Ukraina muncul di tengah laporan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengunjungi Korea Utara dalam beberapa hari mendatang.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melakukan kunjungan kenegaraan ke Rusia tahun lalu. Hubungan keduanya meningkat di tengah perang Moskow terhadap Ukraina sejak Februari 2022, yang menuai kritik dari negara-negara Barat.
BERITA TERKAIT: