Kendati demikian, Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken mengatakan dia telah mendengar sendiri dukungan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu terhadap proposal Biden selama pertemuan keduanya di Yerusalem.
Blinken menyebut Netanyahu telah menyampaikan komitmennya untuk mendukung rencana gencatan senjata tiga fase tersebut.
"Saya bertemu dengan Perdana Menteri Netanyahu tadi malam dan dia menegaskan kembali komitmennya terhadap proposal tersebut,” ujarnya, seperti dimuat
AFP pada Selasa (11/6)
.
Komitmen itu menunjukkan harapan besar bagi perdamaian di Jalur Gaza. Tetapi menurut Blinken ini masih belum pasti, Israel dan Hamas masih harus memberikan keputusan resmi terkait proposal yang telah mendapat dukungan 14 negara anggota Dewan Keamanan PBB pekan ini.
“Pernyataan dari Israel dan dari kepemimpinan Hamas di Gaza itulah yang penting. Dan itulah yang tidak kami miliki. Kami menunggu jawaban dari Hamas,” kata dia.
Blinken menilai Hamas mungkin menunggu keputusan pemimpinnya di Gaza, Yahya Sinwar, yang dituduh Israel sebagai dalang serangan 7 Oktober itu.
Sementara Israel juga belum mengumumkan secara resmi bahwa mereka telah menerima proposal gencatan senjata yang diungkapkan Biden pada 31 Mei lalu.
Biden menyampaikan apa yang disebutnya sebagai rencana tiga fase Israel yang akan mengakhiri konflik, membebaskan semua sandera, dan mengarah pada rekonstruksi wilayah Palestina yang hancur tanpa kekuasaan Hamas.
Hamas pada Senin (10/6) menyambut baik keputusan Dewan Keamanan PBB untuk mengadopsi resolusi yang mendukung rencana gencatan senjata.
Namun mereka bersikeras bahwa tuntutannya harus dipenuhi, termasuk gencatan senjata permanen di Gaza dan penarikan total pasukan Israel dari wilayah tersebut, tetapi ditolak oleh Israel.
BERITA TERKAIT: