Kementerian Pertahanan mengatakan latihan tersebut digelar di Distrik Militer Selatan, yang terdiri dari wilayah Rusia di selatan, termasuk di perbatasan dengan Ukraina; Krimea, yang dianeksasi secara ilegal dari Ukraina pada tahun 2014; dan empat wilayah Ukraina yang dianeksasi secara ilegal oleh Rusia pada tahun 2022.
"Tahap pertama dari latihan baru ini mencakup pelatihan praktis dalam persiapan dan penggunaan senjata nuklir non-strategis (taktis) termasuk rudal Kinzhal dan Iskander yang berkemampuan nuklir," kata Kemhan Rusia, seperti dimuat
The Washington Times.
Rusia memperbarui ancaman nuklirnya sejak 6 Mei lalu, untuk menanggapi pernyataan provokatif dan ancaman dari pejabat Barat tertentu mengenai Moskow.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan kembali bahwa ia tidak menepis kemungkinan bahwa Barat dapat mengirimkan pasukan untuk membantu Ukraina.
Kemudian Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan pasukan Kyiv akan dapat menggunakan senjata jarak jauh Inggris untuk menyerang sasaran di Rusia.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan pada tanggal 6 Mei bahwa pernyataan Macron dan Camron berbahaya dan dapat menyulut perang dunia ketiga.
BERITA TERKAIT: