Di peringatan 76 tahun tragedi Al-Nakba yang digelar Kedutaan Besar Palestina di Jakarta pada Rabu (15/5), Dubes Zuhair mempertanyakan keputusan AS yang terus menghalangi upaya Palestina menjadi negara merdeka.
Menurut Zuhair, veto AS semakin tidak relevan mengingat kebrutalan yang dilakukan Israel di wilayah pendudukan semakin jelas dan mayoritas negara anggota di Majelis Umum PBB telah merekomendasikan keanggotaan Palestina.
"Kini, di Majelis Umum (PBB), ada 148 negara yang mengakui negara Palestina namun Amerika selalu memvetonya (di Dewan Keamanan PBB). Saya perlu menanyakan alasannya? Mengapa Anda (AS) menentang negara Palestina untuk merdeka," tegasnya.
Dubes menyoroti kebijakan standar ganda yang diterapkan AS saat menghadapi krisis Palestina dan Ukraina.
"Anda berbicara tentang aturan, kemanusiaan dan hukum internasional. Tapi kenapa menentang Palestina untuk mandiri. Mengapa mengambil kebijakan mendukung Israel di Timur Tengah. Tetapi menentang invasi Rusia," ujarnya.
Menurut Dubes, kekejaman Israel harus dihentikan meskipun dengan kekuatan Palestina sendiri.
"Kami berharap Presiden Mahmoud Abbas dan para pemimpin yang berusaha mencari perdamaian dapat menghentikan perang bodoh terhadap warga Palestina di manapun," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: