Mengutip
New York Daily News pada Rabu (8/5), aksi protes itu dimulai sekitar jam 4 sore hari Senin (6/5) di mana massa dari Universitas Columbia, Universitas New York dan Hunter College bergerak bersama menuju Met Gala yang berlokasi di Metropolitan Museum of Art di Upper East Side Manhattan.
Namun Kepolisian New York (NYPD) berhasil menghentikan langkah pengunjuk rasa dengan membangun barikade di jalan yang jaraknya sekitar satu blok jauhnya dari museum.
Para demonstran terpecah menjadi empat kelompok kecil saat mereka mencari cara untuk melewati barikade polisi.
Salah satu kelompok berbaris menyusuri Fifth Ave. ke E. 67th St. di mana mereka menemukan 107th Infantry Memorial, monumen yang ditujukan untuk menghormati anggota infanteri yang tewas dalam Perang Dunia I.
Reporter dari
Daily News menyaksikkan para pengunjuk rasa membakar bendera Amerika dan menyemprotkan cat dengan tulisan "Gaza" dan “bebaskan Palestina” di seluruh tugu peringatan perunggu yang besar tersebut.
Tidak ada demonstran yang ditangkap di tugu 107th Infantry Memorial, karena polisi tidak dikerahkan di sana.
Rombongan melanjutkan perjalanan ke Fifth Ave. hingga E. 59th St. di mana mereka menghancurkan Monumen Jenderal William Tecumseh Sherman di sudut tenggara Central Park.
Para pengunjuk rasa menggantungkan bendera Palestina dan merusak patung itu dengan cat semprot dan stiker. Polisi mengepung tugu peringatan tersebut untuk mencegah kelompok tersebut melakukan kerusakan lebih lanjut.
Akibat kerusuhan itu, NYPD melaporkan bahwa pihaknya telah menangkap 27 demonstran pro-Palestina karena dinilai mengganggu ketertiban.
Salah satu demonstran perempuan bernama Leila Nouri (21 tahun) sempat melawan petugas saat ditangkap di dekat Madison Ave. dan E. 80th St.
Lima orang lainnya yang ditangkap di lokasi kejadian diberi surat panggilan pengadilan karena diduga melakukan pelanggaran pidana.
Sementara 21 tersangka lainnya mendapat surat panggilan karena melakukan perbuatan tidak tertib.
Wali Kota New York, Eric Adams mengecam tindakan vandalisme yang dilakukan para demonstran.
“Hati saya ada di kota ini dan di negara ini dan saya tidak akan berdiam diri sementara orang-orang menodai tugu peringatan mereka yang memperjuangkan demokrasi dan hak asasi manusia,” tegasnya.
New York menawarkan hadiah 15.000 dolar AS kepada siapa saja yang dapat membantu melacak para pengacau yang merusak monumen Perang Dunia I.
Dari hadiah tersebut, 5.000 dolarnya akan berasal dari uang pribadi Walikota Adams.
BERITA TERKAIT: