Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Brasil Dilanda Banjir Bandang, 55 Tewas dan 69.000 Warga Mengungsi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Minggu, 05 Mei 2024, 15:47 WIB
Brasil Dilanda Banjir Bandang, 55 Tewas dan 69.000 Warga Mengungsi
Rumah-rumah warga yang terendam banjir di Rio Grande do Su pada Sabtu, 4 Mei 2024/Net
rmol news logo Hujan lebat dan banjir bandang yang melanda negara bagian paling selatan Brasil, Rio Grande do Sul menewaskan sedikitnya 57 orang pada Minggu (5/5).

Otoritas pertahanan sipil Rio Grande do Sul mengatakan, 74 orang masih dinyatakan hilang, sementara 69.000 warga terpaksa mengungsi karena badai yang tidak kunjung mereda dalam beberapa hari terakhir.

Dua pertiga dari 497 kota di Rio Grande do Su telah terdampak banjir. Tidak hanya itu, hujan lebat juga memicu  tanah longsor dan runtuhnya sebagian bendungan di pembangkit listrik tenaga air kecil.

"Bendungan kedua di kota Bento Goncalves juga berisiko runtuh," ungkap laporan tersebut, seperti dimuat Reuters.

Di Porto Alegre, ibu kota Rio Grande do Sul, danau Guaiba meluap dan membanjiri jalan-jalan.

Bandara internasional Porto Alegre telah membatalkan semua penerbangan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.

Gubernur Negara Bagian Eduardo Leite mengatakan bahwa pemulihan Rio Grande do Sul dari banjir membutuhkan "Marshal Plan", sebuah inisiatif ekonomi yang muncul pada Perang Dunia Kedua.

Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva sempat mengunjungi lokasi bencana. Dalam unggahan di platform X-nya, Lula mengatakan pemerintahnya terus menjalin kontak dengan otoritas negara bagian dan kota untuk mendukung wilayah tersebut dengan apa pun yang mereka butuhkan.

Badan Meterologi Brasil memperkirakan hujan akan turun di wilayah utara dan timur laut negara bagian itu hingga Minggu (5/5).

Namun volume curah hujan telah menurun, dan diperkirakan jauh di bawah rata-rata yang terlihat pada awal pekan ini.

Rio Grande do Sul berada di titik pertemuan geografis antara atmosfer tropis dan kutub, yang menciptakan pola cuaca dengan periode hujan lebat dan kekeringan lainnya. Ilmuwan lokal yakin pola ini semakin intensif akibat perubahan iklim.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA