Dalam pidatonya, Dubes mengatakan bahwa ini bukan kali pertama ia bertugas di Indonesia. Pada tahun 1994 hingga 1996 Lakhdir pernah menjadi diplomat muda AS di Jakarta.
"30 tahun yang lalu, saya adalah seorang diplomat muda di kedutaan besar di Indonesia," ujarnya.
Sejak tiba di Indonesia awal pekan ini, Dubes melihat sudah banyak sekali perubahan yang terjadi di Kedubes AS.
"Dan banyak hal telah berubah sejak saya masih menjadi staf muda, saat itu kedutaan sangat berbeda. Kedutaan saat ini menjadi lebih modern dan indah," ungkap Lakhdhir.
Kendati demikian, menurut Dubes ada banyak hal juga yang sepertinya tidak berubah, yakni makanan lokal yang lezat dan kehangatan serta kemurahan hati masyarakat Indonesia yang menyambutnya pulang ke Jakarta.
Itu mengapa Lakhdhir merasa senang bisa kembali bertugas di Indonesia dan berinteraksi dengan pihak-pihak di dalamnya.
"Jadi saya sangat senang tentang hal itu. Saya juga senang bisa bersama Anda dan berada di @Amerika. Ini adalah ruang luar biasa untuk banyak ide dan pertukaran kreatif," ujar Dubes.
Terkait diskusi yang berlangsung, Dubes berharap bahwa program hibah MMC untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengembangkan ekonomi di sejumlah daerah tertinggal dapat memberi banyak manfaat khususnya bagi para pengusaha perempuan.
"Kami berharap dapat bekerja sama secara erat untuk memberi manfaat bagi masyarakat Indonesia dan khususnya pengusaha perempuan," kata dia.
Belum lama ini, Dubes Lakhdhir bertugas sebagai Sekretaris Eksekutif Deplu AS (2021-2023) dan sebelumnya sebagai Duta Besar Amerika Serikat untuk Malaysia (2017-2021).
Dari 2011- 2015, Dubes Lakhdhir menjabat sebagai Asisten Eksekutif untuk Wakil Menlu AS Bidang Politik, dan dari 2009 sampai 2011 sebagai Konsul Jenderal Amerika Serikat untuk Irlandia bagian utara.
Dia bergabung dengan Deplu AS pada 1991 dan pertama kali bertugas di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Arab Saudi dan kemudian di Indonesia.
Kembali ke Washington pada 1996, dia ditugaskan di Sekretariat Menteri Luar Negeri, dan menjabat selama masa kepemimpinan dua menteri luar negeri.
Dari tahun 1998 hingga 2000, Dubes menjadi wakil koordinator Staf Koordinasi Taiwan dan meraih Beasiswa Pearson, menjabat sebagai staf Subkomite Asia dan Subkomite Kebijakan Moneter Internasional dan Perdagangan di DPR AS.
Dia kemudian bertugas di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Beijing (2001-2005), lalu menjabat sebagai Asisten Khusus untuk Asisten Menlu AS Bidang Asia Timur dan Pasifik (2005-2006).
Dari 2007 - 2009, Dubes Lakhdhir menjadi Direktur Kantor Maritim Asia Tenggara di Biro Asia Timur dan Pasifik yang bertanggung jawab atas hubungan AS dengan Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Timor Leste.
Dia merupakan lulusan Harvard College pada tahun 1986 dan pada tahun 2007 meraih gelar Master dari National War College.
BERITA TERKAIT: