Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pinjaman Pemerintah Pakistan Sudah Sangat Membebani

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jonris-purba-1'>JONRIS PURBA</a>
LAPORAN: JONRIS PURBA
  • Senin, 22 April 2024, 05:24 WIB
Pinjaman Pemerintah Pakistan Sudah Sangat Membebani
Ilustrasi
rmol news logo Pemerintah Pakistan meminjam lebih dari PKR 650 miliar dari bank untuk mengatasi peningkatan pengeluaran dalam waktu seminggu, seperti yang dilaporkan oleh Dawn pada hari Sabtu.

Pinjaman pemerintah dari bank komersial mencapai angka tertinggi dalam sejarah sebesar PKR 5,5 triliun dari 1 Juli 2023 hingga 5 April 2024 dibandingkan PKR 2,95 miliar pada periode yang sama tahun fiskal sebelumnya, berdasarkan data dari Bank Negara Pakistan (SBP).

Perekonomian sangat terbebani oleh pinjaman dalam jumlah besar ini, karena utang dalam negeri tidak memberikan ruang bagi alokasi pendapatan selain pembayaran bunga. Menurut Dawn, pemerintah diperkirakan akan mengalokasikan lebih dari separuh total anggaran untuk pembayaran bunga.

Pada tahun anggaran 2023, pemerintah mengambil pinjaman sebesar PKR 3,7 triliun dari perbankan. Namun, skenario saat ini nampaknya mengkhawatirkan, dimana pemerintah melampaui jumlah tahun sebelumnya sebesar PKR 1,784 triliun dalam sembilan bulan pertama.

Merupakan hal yang umum bagi pemerintah untuk meminjam dalam jumlah besar dari bank pada kuartal terakhir suatu tahun fiskal untuk memberikan gambaran kinerja perekonomian yang lebih baik.

Berdasarkan harian berita yang berbasis di Pakistan, perekonomian menghadapi tantangan signifikan baik secara internal maupun eksternal. Mayoritas pendapatan yang dihasilkan dialokasikan untuk pembayaran utang dan bunga dalam negeri. Arus keluar yang besar ini membatasi pemerintah untuk memulai program pembangunan baru; sebaliknya, sebagian besar dana pembangunan direalokasikan ke sektor lain.

Skenario yang lebih buruk terjadi di sisi eksternal, dimana pinjaman menjadi tantangan karena berkurangnya kapasitas pembayaran Pakistan. Pakistan membutuhkan bantuan dari IMF untuk meningkatkan reputasinya di mata investor asing. Namun, pemerintah menghadapi kendala dalam meminjam dari pasar internasional selama dua tahun terakhir.

Pakar keuangan menyatakan bahwa perjanjian baru dengan IMF berpotensi 'membuka peluang bagi Pakistan untuk meminjam dari pasar internasional.' Mereka juga menekankan bahwa 'waktu diperlukan untuk mempertahankan pertumbuhan dan menghilangkan penyebab utama ketidakpastian.'

Menurut perkiraan para analis, pinjaman dari bank saat ini mungkin mencapai hingga PKR 7 triliun pada akhir Juni 2024. Laporan dari Dawn menyoroti bahwa 'pemerintah telah menaikkan harga energi namun belum menghasilkan pendapatan yang cukup untuk memenuhi pengeluarannya. ' rmol news logo article
EDITOR: JONRIS PURBA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA