Hal itu diungkap oleh anggota parlemen Tibet yang diasingkan di India, Tenzin Choezin, dalam pertemuan Forum Kerjasama India-Tibet, seperti dikutip dari
ANI News pada Jumat (2/2).
Menurut penuturan Choezin, pemerintah China telah mengirim anak-anak Tibet di atas usia tiga tahun secara paksa ke sekolah berasrama yang dioperasikan Beijing.
"China menggunakan Asrama untuk menjauhkan anak-anak dari budaya, bahasa dan tradisi asli mereka. Dengan cara ini China lebih mudah menyusupkan pemahaman mereka pada warga Tibet," ungkapnya.
Choezin mengatakan, China tidak akan pernah membiarkan Tibet lepas dari pengawasan mereka.
"China merasa takut meski ada yang mengucapkan selamat ulang tahun kepada Dalai Lama. China selalu berperilaku seperti anak kecil yang merasa tidak aman," tuturnya.
Lebih lanjut, Choezin juga mendukung seruan, yang dibuat di beberapa tempat di India, untuk memboikot produk-produk murah China.
"China menciptakan ketegangan di perbatasan India dan negara-negara lain dengan menyalahgunakan uang yang diperoleh melalui ekspor ini," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: