Televisi pemerintah Iran melaporkan bahwa jumlah korban jiwa mencapai 103 orang dan 141 warga lainnya dilaporkan terluka akibat insiden tersebut.
Wakil Gubernur Kerman, Rahman Jalali, menyebut ledakan itu sebagai serangan “teroris” yang terjadi di dekat makam Jenderal Qassem Soleimani, yang pernah menjadi kepala satuan elit Pasukan Quds dari Garda Revolusi Iran.
Menurut kantor berita Tasnim, ledakan itu berasal dari dua tas yang berisi bom yang telah sengaja ditempatkan di tempat kejadian.
“Pelaku kejadian ini rupanya meledakkan bom dengan remote control,” ungkap laporan tersebut.
Rekaman video yang disiarkan menunjukkan bahwa ledakan kedua terjadi sekitar 15 menit setelah ledakan pertama.
Belum ada kelompok militan manapun yang mengaku bertanggung jawab atas serangan teror tersebut. Iran memiliki banyak musuh yang mungkin berada di balik serangan, ini termasuk kelompok di pengasingan, organisasi militan, dan aktor negara.
BERITA TERKAIT: