Oleh sebab itu, Duta Besar RI untuk Kamboja Santo Darmosumarto melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan Kamboja Cham Nimul pada Selasa (22/11) untuk mendiskusikan rencana tersebut.
Dalam kesempatan itu, Mendag Kamboja mengusulkan agar kedua negara membentuk komisi kerja di bidang perdagangan guna mengintensifkan interaksi dan mendorong penguatan kerja sama diantara berbagai lembaga terkait.
"Ini mencakup pembentukan mekanisme dialog antara Kementerian dan komunitas bisnis Indonesia di Kamboja yang bertujuan untuk mengurangi dan mencari pemecahan berbagai masalah bisnis," kata Cham, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri RI.
Sementara itu, Dubes Santo berharap agar kedua belah pihak dapat bekerja sama menyelenggarakan berbagai kegiatan promosi perdagangan, investasi dan pariwisata sepanjang tahun.
Dia menyoroti keluhan beberapa pebisnis Indonesia di Kamboja. Tetapi dia juga menjelaskan bahwa keluhan tersebut dapat ditangani melalui konsultasi, koordinasi dan kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan terkait.
"Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kemudahan berbisnis di Kamboja, khususnya untuk sektor swasta Indonesia.
Oktober tahun lalu, Indonesia merupakan mitra dagang ke-12 bagi Kamboja, dengan total nilai perdagangan sebesar 948,533 juta dolar AS.
Kemudian pada Oktober 2023, posisi Indonesia naik dan saat ini menempati urutan ke-6 mitra dagang Kamboja dengan total nilai perdagangan sebesar 862,215 juta dolar AS.
Diperkirakan nilai perdagangan kedua negara akan melampaui 1 miliar dolar AS untuk pertama kalinya.
BERITA TERKAIT: