Apresiasi untuk India disampaikan oleh Wakil Bidang Diversifikasi Pangan dan Keamanan Bapanas, Andriko Noto Susanto selama hadir dalam acara ASEAN-India Millet Festival di Mall Kota Kasablanka, Jakarta pada Rabu (22/11).
Andriko menilai acara tersebut mampu meningkatkan kesadaran tentang manfaat dan keunggulan milet, mulai dari status gizi, efektivitas pertanian hingga keuntungan ekonomi yang diraih.
"Saya percaya bahwa acara ini akan membuat upaya yang telah dilakukan sebelumnya dalam mendorong produksi dan persebaran milet semakin meningkat," ujar Andriko.
Dia mendukung kampanye milet yang dilakukan India di kancah internasional. Menurut Andriko dorongan untuk keanekaragaman berbasis sumber daya lokal seperti milet, sejalan dengan fungsi Bapanas RI.
"Dalam konteks Indonesia, Bapanas berperan penting dalam mencapai ketahanan pangan. Dengan cara mendorong keanekaragaman pangan berbasis sumber daya lokal termasuk milet," ujarnya.
Oleh sebab itu, menurutnya, penting untuk berkolaborasi dan bekerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan, untuk memposisikan milet bermanfaat bagi masyarakat, lingkungan dan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
"Saya berharap kita terus bekerja sama dalam mendukung komitmen ketahanan pangan antara India dan ASEAN," kata Andriko.
Millet atau dalam bahasa Indonesia disebut "milet" merupakan salah satu jenis biji-bijian dengan bulir kecil dan bisa digunakan sebagai bahan makanan pokok. Milet banyak dibudidayakan di negara-negara Asia Timur dan juga Asia Selatan, khususnya India.
Atas pengajuan pemerintah India, Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa Bangsa (FAO) akhirnya menetapkan tahun 2023 sebagai Tahun Milet Internasional.
BERITA TERKAIT: