Hal itu diungkap oleh Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar dalam sebuah tayangan video, seperti dikutip dari
Reuters pada Minggu (22/10).
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau bulan menuduh agen New Delhi terlibat dalam pembunuhan seorang pemimpin separatis Sikh di British Columbia.
India marah dan mengancam akan mencabut status diplomatik resmi mereka. Kanada merespon dengan menarik 41 diplomatnya dari India pada hari Kamis (19/10).
Jaishankar mengatakan bahwa kebijakan yang dilakukan India terhadap Kanada sejauh ini didasarkan pada prinsip diplomatik pada Konvensi Wina.
Menurut Jaishankar, saat ini hubungan bilateral keduanya sedang tindak baik-baik saja, karena intervensi Kanada terhadap kebijakan dalam negeri India.
“Hubungan saat ini sedang melalui fase yang sulit. Namun saya ingin mengatakan bahwa masalah yang kita hadapi ada pada segmen tertentu dari politik Kanada dan kebijakan yang dihasilkan dari hal tersebut,” tegasnya.
Jaishankar juga mengatakan India telah berhenti mengeluarkan visa ke Kanada beberapa minggu lalu karena kekhawatiran atas keselamatan dan keamanan diplomatnya dalam berangkat kerja.
"India akan melanjutkan penerbitan visa jika ada kemajuan dalam keselamatan diplomatnya yang bekerja di sana," kata Jaishankar.
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly menyebut sikap India tidak masuk akal dan belum pernah terjadi sebelumnya serta jelas-jelas melanggar konvensi Wina mengenai hubungan diplomatik.
Sekitar dua juta warga Kanada, atau 5 persen dari populasi, merupakan keturunan India.
Sejauh ini India merupakan sumber pelajar asing terbesar di Kanada, mencakup sekitar 40 persen pemegang izin belajar.
BERITA TERKAIT: