Acara tersebut berlangsung secara hybrid, melalui zoom meeting dan offline di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta pada Senin (23/10).
Partisipan yang hadir mencapai mencapai 70 orang. Mereka terdiri dari perwakilan kedutaan besar di Indonesia, para peneliti, serta pegiat di ASEAN dan Taiwan.
Dimulai pukul 09.30 WIB, seminar bertemakan "Contemporary Issues in ASEAN Post ASEAN Summit 2023" dibuka secara resmi oleh Senior Advisor CSEAS Dipo Alam dan Wakil Kepala TETO Steve Chen.
Steve Chen mengaku senang dengan gelaran seminar tersebut, khususnya karena ASEAN merupakan mitra yang sangat dekat dan penting bagi Taiwan.
"Saya sangat senang hari ini. Kami memiliki kesempatan pertama untuk bekerja sama CSEAS untuk seminar ini. Saya yakin isu-isu ini adalah isu kontemporer yang penting untuk dibahas," ujarnya saat membuka acara.
Sementara itu, dalam pidatonya Dipo Alam menyoroti beberapa isu keamanan di ASEAN seperti isu hak asasi manusia di Myanmar dan krisis Laut China Selatan.
"Stabilitas keamanan adalah tantangan terbesar yang harus dikelola di kawasan ini," tegasnya.
Acara dilanjutkan dengan seminar sesi satu yang membahas tentang integrasi ekonomi kawasan ASEAN yang disajikan oleh tiga pembicara yakni Director Regional Cooperation and Integration and Trade Division Climate Change and Sustainable Development Department (CCSD) Cyn-Young Park, peneliti Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS-Yusof Ishak Institute) Jayant Menon, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI Fitra Faisal dan Direktur Eksekutif CSEAS Arisman.
Sesi kedua membicarakan tentang masa depan ASEAN-Taiwan dengan pembicara yakni peneliti senior BRIN, Emilia Yustiningrum, peneliti CSEAS Alan Hou Yang, peneliti di Universitas Australia Barat Ratih Kabinawa, dosen FISIP UI, Broto Wardoyo.
Terakhir, diskusi akan membahas mengenai tantangan keamanan kawasan di ASEAN, yang akan disampaikan oleh peneliti UNSW Carlyle Thayer, dosen Universitas Pertahanan Indonesia Anak Agung Banyu Perwita, Wakil Sekretaris Taiwan Society of International Low dan peneliti CSEAS Veeramalla Anjaiah.
BERITA TERKAIT: