ODOP merupakan inisiatif yang digagas Perdana Menteri India, Narendra Modi untuk mempromosikan produk-produk seni dan budaya dalam negeri ke kancah global melalui spesialisasi distrik.
Duta Besar India untuk Indonesia, Shri Sandeep Chakravorty mengaku senang bahwa Kedubes India bisa ikut hadir dalam bazar dan mengenalkan ODOP ke masyarakat ASEAN.
"Kedutaan India berpartisipasi dalam ODOP. Dengan adanya ODOP di bazar ini, kita sangat senang karena bisa mengenalkan produk ini," kata Dubes kepada
Kantor Berita Politik RMOL.
Dikatakan Dubes, sejauh ini telah ada 750 distrik dan produk yang bergabung dalam ODOP dan seratus di antaranya telah mendapat label Geographical Indication (GI).
"Program yang diluncurkan perdana menteri India, membawa kesenian dan kain India ke dunia dan memastikan bahwa kualitas dan standar dari para pengerajin dapat mencapai pasar luar negeri," ungkapnya.
Menurut pantauan
Kantor Berita Politik RMOL, stand bazar ODOP memamerkan berbagai produk kerajian daerah India, mulai dari tas, patung, topeng, bingkai, teko hingga kotak penyimpanan yang memiliki ukiran maupun motif yang sangat khas.
Di depan meja stand ditempel tulisan yang mengatakan produk yang dipamerkan ODOP tidak untuk dijual.
Melalui brosur yang dibagikan, disebutkan bahwa ODOP berusaha mengubah kabupaten menjadi Pusat Ekspor dengan cara menciptakan peluang kerja baru dan memperluas akses pasar serta menarik kerjasama dari seluruh bisnis lokal, investor, dan pemangku kepentingan.
Bazar Diwali menghadirkan 128 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari India, maupun perwakilan negara ASEAN yang mempromosikan produknya di acara tersebut.
Sekitar 300 orang datang untuk melihat produk-produk khas India dan ASEAN. Saat memasuki ruang bazar, mereka langsung disuguhkan dengan ratusan stand UMKM yang menjual beragam barang, seperti makanan, minuman, skincare, baju dan tas tradisional, aksesoris hingga peralatan rumah tangga.
BERITA TERKAIT: