Albanese pada Minggu (22/10) mengatakan akan melakukan perjalanan ke China mulai 4-7 November 2023. Ia akan bertemu dengan Xi dan Perdana Menteri Li Qiang.
Selain mengunjungi Beijing, Albanese juga pergi ke Shanghai selama kunjungan tersebut. Ini menjadi kunjungan pertama pemimpin Australia sejak tahun 2016.
Dalam kunjungan tersebut, para pemimpin akan membahas kerja sama di berbagai bidang seperti hubungan ekonomi, perubahan iklim dan hubungan antarmasyarakat.
“Saya menantikan kunjungan ke China, sebuah langkah penting untuk memastikan hubungan yang stabil dan produktif. Saya berharap dapat terlibat lebih jauh dengan Presiden Xi dan Perdana Menteri Li demi kepentingan nasional Australia," ujar Albanese, seperti dimuat
Reuters.
Albanese mengatakan Australia telah mencapai kesepakatan dengan China untuk bergerak maju dalam menyelesaikan perselisihan mengenai anggur di WTO, yang berpotensi membuka jalan bagi dimulainya kembali impor senilai 800 juta dolar AS.
“Kami menyambut baik kesepakatan China untuk melakukan peninjauan yang dipercepat terhadap tugasnya. Proses ini diperkirakan memakan waktu lima bulan,” tambah Albanese.
Langkah ini merupakan bagian dari memanasnya hubungan antara kedua negara setelah China mencabut pembatasan impor komoditas Australia termasuk batu bara, kayu, dan jelai yang bernilai miliaran dolar.
BERITA TERKAIT: