Pada Rabu (18/10), ribuan aktivis dipimpin oleh kelompok hak asasi manusia, Jewish Voice for Peace, menggelar protes dengan duduk di lantai lobi gedung Kongres AS Capitol Hill.
Mereka mengenakan baju hitam bertuliskan “Bukan atas nama kami” dan membentangkan spanduk besar menuntut disegerakannya gencatan senjata atas konflik Israel-Hamas.
“Kami memblokade Kongres untuk menarik perhatian massa terhadap keterlibatan AS dalam penindasan Israel terhadap warga Palestina,” tulis Jewish Voice for Peace di platform X.
Kendati demikian, dimuat
Al Jazeera, aksi protes berakhir dengan penangkapan 500 demonstran oleh polisi AS karena dinilai melakukan tindak pembangkangan.
Polisi AS mengatakan mereka telah membersihkan gedung Kongres dari pengunjuk rasa pada Rabu malam (18/10) dan sedang memproses penangkapan.
Israel melakukan serangan balasan dan pengepungan total di Jalur Gaza, memblokir akses terhadap makanan, air, listrik dan pasokan medis bagi setelah Hamas melancarkan serangan tak terduga di selatan 7 Oktober lalu.
Tindakan Israel memicu kemarahan yang meluas di Timur Tengah dan sekitarnya.
AS adalah sekutu global Israel yang paling setia, memberikan bantuan militer miliaran dolar per tahun dan dukungan diplomatik yang kuat.
Di hari protes warga Yahudi, Presiden Joe Biden bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menyuarakan dukungan AS yang begitu kuat untuk Tel Aviv.
Pada hari yang sama, AS yang juga merupakan satu-satunya negara yang memberikan suara menentang dan memveto resolusi Dewan Keamanan PBB tentang wacana gencatan senjata di Gaza.
BERITA TERKAIT: