"Jangan biarkan Israel terus melanjutkan okupasinya di tanah Palestina," tegas Menlu Retno ketika menghadiri Pertemuan Luar Biasa Tingkat Menlu OKI di Jeddah, Arab Saudi pada Rabu (18/10).
Dalam press briefing di Jeddah, Retno mengatakan ada tiga hal yang menjadi fokus utama dalam persoalan isu Palestina saat ini, yaitu menghentikan kekerasan, memastikan kelancaran pengiriman bantuan kemanusiaan, dan mengatasi akar konflik.
Dalam hal ini, OKI harus mengerahkan segala upaya untuk mendesak dilakukannya gencatan senjata sesegera mungkin.
"Mengingat Dewan Keamanan PBB tidak mampu menjalankan fungsinya, maka untuk mendapatkan dukungan internasional yang lebih kuat, OKI harus mendesak Sidang Majelis Umum PBB untuk mengadakan
emergency session," jelas Retno.
Selain menghentikan kekerasan, fokus lainnya adalah memastikan kelancaran dan keselamatan pengiriman bantuan kemanusiaan.
Retno menuturkan, OKI harus mendesak semua pihak yang relevan untuk membuat koridor kemanusiaan di Gaza dan memastikan hukum humaniter internasional dihormati.
Ia juga menekankan bahwa blokade akses listrik, air, BBM, hingga menghukum warga sipil adalah tindakan yang bertentangan dengan hukum internasional. Di samping itu, upaya apapun untuk mengusir penduduk di Gaza harus ditolak.
"Setiap detik sangat berarti bagi warga Palestina yang terancam hak-hak dasarnya," tegasnya.
Di akhir pernyataan Indonesia, Retno melanjutkan, Indonesia mengingatkan kembali bahwa OKI didirikan untuk membebaskan bangsa Palestina.
BERITA TERKAIT: