Akses Air Minum Aman masih jadi Tantangan di Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Rabu, 16 Juli 2025, 00:40 WIB
Akses Air Minum Aman masih jadi Tantangan di Indonesia
Peresmian sarana air bersih dan serah terima sarana air minum aman di SD GMIT Oenaek, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa, 15 Juli 2025/Ist
rmol news logo Akses air minum aman hingga kini masih menjadi tantangan mendesak di tingkat global dan nasional, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Utusan Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Retno Marsudi, mengungkapkan bahwa data PBB menunjukkan 1 dari 4 orang tidak memiliki akses terhadap air bersih, dan setiap hari 1.000 anak di bawah 5 tahun meninggal akibat keterbatasan ini, dengan angka kematian akibat diare 3 kali lebih tinggi dibandingkan dari kekerasan. 

"Di Indonesia sendiri, akses air bersih juga menjadi salah satu tantangan yang kita hadapi," ujar Retno usai peresmian sarana air bersih dan serah terima sarana air minum aman di SD GMIT Oenaek, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa, 15 Juli 2025. 

Selain Retno, peresmian ini turut dihadiri, UN Resident Coordinator untuk Indonesia, Gita Sabharwal. Peresmian sarana air bersih di Desa Oenaek dan Sumlili, Kabupaten Kupang, dilakukan sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting di NTT oleh Danone Indonesia bersama Pemerintah Provinsi NTT, Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, serta mitra Yayasan Jaringan Peduli Masyarakat (JPM), Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah, Nazava, dan Koperasi Mitra Dhuafa (KOMIDA). 

Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 mencatat NTT sebagai provinsi dengan angka prevalensi stunting tertinggi sebesar 35,3 persen. 

Dalam mendukung upaya penurunan dan penanganan prevalensi stunting di NTT, Danone Indonesia telah menjalankan program pencegahan stunting sejak tahun 2020. 

Inisiatif ini telah menjangkau hingga lebih dari 79 ribu penerima manfaat melalui kegiatan edukasi serta penyediaan akses nutrisi, air bersih dan sanitasi, serta berkontribusi terhadap penurunan dan penanganan prevalensi stunting di Kabupaten Kupang yang sebelumnya pada tahun 2020 berada di angka 22,3 persen menjadi 12 persen di tahun 2024. 

Untuk memastikan masyarakat memiliki akses air minum yang aman baik di tingkat rumah tangga maupun saat berkegiatan di fasilitas umum, maka Danone Indonesia juga menyerahterimakan sarana air minum aman berupa saringan air Nazava bagi masyarakat di Kabupaten Kupang dan Timor Tengah Selatan (TTS).

"Kolaborasi antara pemerintah dan seluruh pihak, termasuk swasta, memainkan peranan penting. Karenanya, kami mengapresiasi dan menyambut hangat dukungan dan kolaborasi Danone Indonesia dalam penyediaan infrastruktur dan fasilitas akses air bersih," lanjut Retno. 

Gubernur NTT yang diwakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, drg. Iin Anggraeni, turut mengapresiasi kolaborasi ini. 

“Sudah lebih dari dua dekade, Danone Indonesia menghadirkan akses air bersih ke desa-desa di NTT. Danone Indonesia tidak berhenti dan terus berkontribusi lewat program pencegahan stunting yang mencakup edukasi, pelatihan, penyediaan akses nutrisi, hingga pembentukan Tim Monitoring Stunting Desa. Hingga kini, program ini telah menjangkau sekitar 20 desa di Kupang dan mulai diperluas ke wilayah lain di NTT. Kami berharap masyarakat yang tersebar di berbagai wilayah di NTT dapat merasakan dampaknya, dan menjalani hidup lebih sehat,” Iin. 

Senada, Vera Galuh Sugijanto, VP General Secretary Danone Indonesia mengungkapkan keyakinannya bahwa ketersediaan akses air bersih maupun air minum aman berkaitan erat dengan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat.

"Sebagai bagian dari komitmen kami yang tertera dalam Danone Impact Journey untuk menciptakan dampak kesehatan melalui hidrasi dan nutrisi serta mendukung upaya pemerintah Indonesia dan SDGs dalam mencapai target akses air minum layak dan aman; kami berharap dengan diresmikannya sarana air bersih dan diserahterimakannya sarana air minum aman berupa water filter ini maka dapat mendorong penurunan angka stunting, dan meningkatkan Kesehatan masyarakat NTT, khususnya, di wilayah yang memiliki keterbatasan akses,” tegasnya.  

Danone Indonesia juga bekerja sama dengan NAZAVA mendistribusikan sebanyak total 1.500 saringan air minum aman (water filter) ke berbagai daerah di NTT.

Bermitra dengan MPM Muhammadiyah dan Yayasan Jaringan Peduli Masyarakat (JPM), Danone Indonesia menyerahterimakan langsung 500 unit kepada masyarakat yang berada di Kabupaten Kupang dan TTS; dan mengembangkan ekosistem untuk pemasaran water filter bersubsidi yang dialokasikan sebanyak 1.000 unit di tahap awal, dengan menggandeng Koperasi Mitra Dhuafa (KOMIDA) melalui mekanisme kredit. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA